tvOnenews.com - Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya membahas sikap orang mukmin yang masuk masjid langsung duduk saat masih terdengar suara adzan.
Buya Yahya mengatakan suara adzan ini berupaya agar orang mukmin di sekitaran masjid langsung berbondong-bondong berangkat ke tempat ibadah.
Saat mereka telah mendatangi masjid saat muadzin masih mengumandangkan adzan banyak yang langsung pilih duduk. Buya Yahya pun mengupas tuntas perihal ini.
"Jangan gampang menilai orang dengan nilai salah, kadang ada orang yang enggak bisa lama-lama," ungkap Buya Yahya disadur dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Minggu (24/11/2024).
Ada orang yang berpendapat bahwa saat adzan masih dikumandangkan sebaiknya lebih pilih untuk berdiri sejenak sampai selesai.
Bagi mereka berpegang teguh untuk tetap berdiri lebih sering menyalahkan orang-orang yang langsung duduk dianggap akan memperoleh dosa.
Buya Yahya menengahi perbedaan pendapat ini hanya karena mempunyai pandangannya masing-masing terkait adab masuk masjid.
"Dia ingin mendengar adzan saja tanpa tahiyatul masjid langsung duduk," katanya.
Pandangan tetap berdiri saat memasuki area masjid berhubungan dengan pelaksanaan shalat tahiyatul masjid.
Shalat tahiyatul masjid merupakan salah satu ibadah sunnah dikerjakan sebagai bentuk penghormatan kepada masjid dan rasa syukur bisa beribadah berjamaah untuk mengisi shalat Fardhu'.
Biasanya orang-orang hendak mengerjakan shalat tahiyatul masjid lebih memilih berdiam diri sejenak dan tetap berdiri sebelum duduk.
Meski demikian, shalat tahiyatul masjid bersifat sunnah dan hukumnya adalah sunnah muakkad.
"Jangan disalahkan, ada orang pengin langsung tahiyatul masjid karena enggak kuatan," tutur dia.
Ia menegaskan tahiyatul masjid tidak diwajibkan karena hanya bentuk menghormati saat masuk masjid.
"Kalau pun Anda langsung duduk tidak tahiyatul masjid, tidak dosa," jelasnya.
"Kalau pun Anda melakukan shalat sunnah tidak dosa," sambung dia menjelaskan.
Pendakwah karismatik lahir di Blitar ini menguraikan bahwa ketika adzan masih dikumandangkan muadzin tidak menjadi masalah apabila langsung shalat tahiyatul masjid.
Bagi orang-orang langsung duduk mengambil posisi ternyamannya sebelum shalat berjamaah juga tidak masalah.
"Cuma kalau Anda ingin yang terbaik, yang terbaik adalah Anda dengar adzan dulu, dapat pahala mendengar adzan dan menjawabnya," papar dia.
"Lalu Anda dalam posisi berdiri menunggu agar tidak duduk, setelah adzan selesai baru Anda shalat tahiyatul masjid, Anda dapat dua pahala," sambungnya lagi.
Dalam kenyataannya sering terjadi di dalam masjid tidak semua orang kuat untuk lama-lama berdiri. Meski mendengar suara adzan biasanya hanya sekitar 3-5 menit.
Buya Yahya tidak mempermasalahkan karena seorang mukmin mendapat pilihan antara langsung duduk atau pun tetap berdiri sekaligus menunggu shalat tahiyatul masjid.
"Jadi jangan menyalahkan ada orang langsung duduk, shalat tahiyatul masjid kan sunnah," ucap dia.
"Kami itu tidak ingin ada orang memandang orang lain salah," tambahnya.
Paling penting, kata Buya Yahya, tidak meninggalkan shalat Fardhu dan tetap berusaha langsung bergegas ke masjid saat mendengar suara indah dari adzan.
"Mendengar adzan adalah sunnah dalam hal ini, sunnah, yang wajib adalah memenuhi shalatnya," katanya.
"Biar pun sunnah jangan diremehkan ya, enggak boleh diremehkan," lanjut dia lagi.
Soal orang-orang langsung pilih mengerjakan shalat sunnah, menurut Buya Yahya, sikap itu masih boleh.
"Kalau Anda melakukan shalat, shalat Anda sah dapat pahala tapi enggak dapat keutamaan mendengar dan menjawab adzan," imbuhnya.
"Alangkah indahnya kalau Anda ambil dua-duanya, mendengar adzan terlebih dahulu tanpa Anda duduk. Kemudian Anda melakukan shalat tahiyatul masjid," sambung lagi.
Namun begitu, muadzin yang terlalu lama mengumandangkan adzan maka sunnah calon makmum shalat berjamaah telah hilang.
Durasi suara adzan terlalu lama akan mengulur waktu pelaksanaan shalat berjamaah. Apalagi jika mendapat makmum meluangkan ibadahnya di tengah kesibukan aktivitas pekerjaannya.
"Adzan kelamaan itu tidak sunnah lagi didengarkan," tandasnya.
(far/hap)
Load more