tvOnenews.com - Rajin shalat tapi maksiat jalan terus, bagaimana hukumnya dalam Islam? Begini penjelasan Ustaz Adi Hidayat.
Banyak orang merasa bingung ketika mereka sudah rajin beribadah, seperti menunaikan shalat lima waktu, namun tetap terjerumus dalam perbuatan maksiat.
Perasaan ini sering kali membuat seseorang merasa gelisah dan bertanya-tanya.
Shalat merupakan ibadah yang sangat penting dan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim.
Dalam salah satu kajiannya, Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa jika seseorang rajin shalat namun maksiat terus jalan, itu menunjukkan adanya kesenjangan antara ibadah yang dilakukan dengan perilaku sehari-hari.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa orang yang baik menurut Allah SWT adalah mereka yang terbebas dari dua hal utama, yaitu fahsya dan munkar.
Fahsya merujuk pada perbuatan dosa besar yang terkait dengan syahwat, seperti pornografi, zina, dan segala bentuk penyimpangan seksual.
Sementara itu, munkar adalah segala bentuk perbuatan buruk, keji, atau tidak sesuai dengan ajaran Islam, seperti kebohongan, kedengkian, dan perbuatan zalim.
“Semua orang baik itu sumber kebaikannya terbebas dari dua (faktor) ini. Di keburukan itu cuma ada dua, kalau bukan Fahsya pasti Munkar,” ungkap Ustaz Adi Hidayat dalam kanal YouTube Audio Dakwah.
"Fahsya itu keburukan yang bersumber dari syahwat seperti, pornografi, pornoaksi LGBT, yang jorok-jorok yang kotor itu Fahsya namanya," sambungnya.
Jadi, seharusnya seorang Muslim yang rajin shalat tidak akan terjerumus dalam dosa fahsya.
Hal ini karena Allah SWT memberikan perlindungan atau perisai bagi mereka dari perbuatan fahsya tersebut.
"Nih, nggak usah jauh-jauh kalau salat kita benar, lihat gambar di handphone buka misalnya lihat berita tiba-tiba ada gambar yang tidak elok, itu kalau salat kita benar dalam hati kita ada yang disebut dengan burhan namanya, itu perisai dari Allah SWT untuk terhindar dari perbuatan Fahsya." tutup Ustaz Adi Hidayat. (hnf)
Load more