tvOnenews.com - Guru adalah sosok yang memiliki peran penting sebagai pendidik, pembimbing, dan pencerah dalam kehidupan manusia.
Seorang murid haruslah memiliki adab terhadap guru seperti menghormati dan memuliakan guru.
Kemudian murid dalam menuntut ilmu dengan semangat dan kesungguhan menunjukkan rasa hormat terhadap guru.
Seorang murid juga jangan sampai lupa untuk berterima kasih kepada guru.
Hal ini sebagaimana pesan Nabi dalam hadis berikut ini. Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa tidak bersyukur kepada manusia, maka dia tidak bersyukur kepada Allah." (HR. Ahmad, no. 18529)
Terakhir, alangkah baiknya jika seorang murid mendoakan guru-gurunya sebagaimana doa kepada orang tua.
Ddisebutkan dalam syair yang dikutip Ta’lim Muta'allim:
أُقَدِّمُ أُسْتَاذِي عَلَى نَفْسِ وَالِدِي ** وَإِنْ نَالَنِي مِنْ وَالِدِي الْفضْلَ وَالشَرَف
“Aku lebih mengutamakan guruku dari orang tuaku, meskipun aku mendapat dari orang tuaku keutamaan dan kemuliaan.”
فَذَاكَ مُرَبِّ الرُّوْحِ وَالرُّوْحُ جَوْهَرُ ** وَهذَا مُرَبِّ الْجِسْمِ وَالْجِسْمُ كَالصَّدَف
“Ustazku adalah pengasuh jiwaku dan jiwa adalah bagaikan mutiara, sedangkan orang tuaku adalah pengasuh badanku dan badan bagaikan kerangnya.”
Maka dari syair di atas seorang guru harus didoakan, sebagaimana doa kita kepada orang tua.
Doa yang dipanjatkan bisa apapun, selama untuk kebaikan.
Suatu hari, anak Imam Ahmad bin Hanbal, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal menanyakan tentang sosok Imam Syafi’i,
“Wahai ayahku, bagaimana sosok Imam asy-Syafi’i itu? Aku mendengar bahwa engkau banyak mendoakannya. Imam Ahmad bin Hanbal menjawab, “Wahai anakku, Imam Syafi’i itu diperumpamakan seperti matahari bagi dunia, dan kesehatan bagi manusia. Lihatlah, apakah kedua benda itu memiliki pengganti?
Maka dari dialog di atas kita dapat mengambil kesimpulan, betapa pentingnya mendoakan guru, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat.
Maka di momen Hari Guru Nasional ini, alangkah baiknya selain ucapan, seorang murid mendoakan guru-gurunya.
Berikut salah satu doa yang bisa dipanjatkan untuk guru di Hari Guru Nasional ini.
Doa untuk guru ini ditulis oleh Syekh Abdul Fattah Abu Guddah.
Ia menuliskan doa ampunan bagi guru-guru kita dalam catatan kaki kitab Risâlah al-Mustarsyidin. Berikut bacaannya.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ عَلَّمَنَا وَارْحَمْهُمْ، وَأَكْرِمْهُمْ بِرِضْوَانِكَ الْعَظِيْمِ، فِي مَقْعَد الصِّدْقِ عِنْدَكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Bacaan Latin: Allâhumma-ghfir li masyâyikhinâ wa liman ‘allamanâ wa-rhamhum wa akrimhum biridlwânikal ‘adhîm fî maq’adish shidqi ‘indaka yâ arhamar râhiîn
Artinya: Wahai Allah ampunilah guru-guru kami dan orang yang telah mengajar kami. Sayangilah mereka, muliakanlah mereka dengan keridhaan-Mu yang agung, di tempat yang disenangi di sisi-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang. (Imam al-Haris al-Muhasibi, Risâlah al-Mustarsyidin, Dar el-Salam, halaman 141)
Itulah doa untuk guru yang baik jika dibaca oleh seluruh murid.
Wallahu’alam bishawab
Load more