tvOnenews.com - Segelintir umat Islam di Indonesia masih kerap meminta air doa kepada pemuka agama seperti ustaz atau kyai untuk tujuan tertentu. Apakah ini termasuk syirik atau tidak? Begini jawaban dari Buya Yahya.
Meminta air doa kepada seorang ustaz atau kyai bukan pemandangan baru di masyarakat Indonesia. Biasanya hal tersebut dilakukan dengan tujuan tertentu, seperti memohon kesembuhan, dimudahkan hajatnya, dan masih banyak lagi.
Lantas, bagaimanakah hukumnya dalam Islam, apakah tindakan tersebut termasuk dalam syirik atau diperbolehkan? Simak jawabannya di bawah!
Ketika seseorang sudah berusaha semaksimal mungkin berobat ke dokter untuk menyembuhkan masalah kesehatan, namun penyakitnya tak kunjung sembuh juga.
Terkadang, sebagian umat muslim melakukan ikhtiar lain dengan meminta doa kepada ustaz atau pemuka agama.
Namun, tindakan ini masih jadi perdebatan. Ada yang melihatnya sebagai suatu perbuatan syirik, tetapi ada juga yang meyakini bahwa itu diperbolehkan.
Seorang pendakwah, Buya Yahya menjelaskan hukum meminta air doa kepada ustaz, kyai, atau tokoh agama.
Dalam satu kajiannya, Buya Yahya pernah mendapat sebuah pertanyaan dari seorang jamaah yang menceritakan bahwa kakaknya sakit cukup parah.
Disebutkan bahwa, kakaknya tersebut sudah lama berobat ke dokter, namun tak kunjung sembuh juga.
Akhirnya, pihak keluarga memutuskan untuk meminta air doa kepada seorang ustaz, dan akhirnya kakaknya tersebut bisa sembuh dari penyakitnya.
Namun, muncul rasa khawatir, apakah perbuatan tersebut diperbolehkan atau termasuk syirik dalam pandangan Islam?
Melansir dari tayangan di kanal YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya menyebut bahwa tindakan tersebut sangatlah mulia.
Menurut ulama kondang ini, tindakan yang dilakukan sang adik tersebut menjaga ukhuwah atau tali persaudaraan dengan kakaknya.
"Anda adalah sebaik-baiknya adik yang berpikir tentang kakaknya, ukhuwah persaudaraan yang harus dijaga, Anda sampai begitu semangatnya menginginkan kakak Anda sembuh," ujar Buya Yahya.
Lebih jauh, Buya Yahya juga mengatakan, dalam Islam diperbolehkan meminta doa kepada orang shaleh, termasuk ustaz. Bahasa haditsnya adalah ruqyah.
"Memang diajarkan kita untuk minta doa, diperkenankan dan bahasa hadits ruqyah," kata Buya Yahya.
"Ruqyah itu minta kepada orang yang kita duga dia shaleh untuk membacakan ayat-ayat Quran, kemudian baca Fatihah atau apa saja, itu ruqyah," sambungnya.
Bagi orang-orang yang sakit dan menginginkan kesembuhan, diperbolehkan untuk melakukan ruqyah dengan keyakinan bahwa Allah SWT yang menyembuhkannya.
"Untuk orang yang sakit, sah ada, Nabi SAW mengizinkan ruqyah. Dan Anda tetap berkeyakinan bahwa yang menyembuhkan adalah Allah SWT. Cuman ruqyah itu nggak macam-macam, ruqyah itu sederhana. Orang mendoakan dengan Al-Fatihah, dengan bacaan ayat AL-Quran, kemudian selesai," papar Buya Yahya.
Dalam konteks ini, Buya Yahya menjelaskan bahwa meminta doa kepada orang yang shaleh bukan suatu tindakan syirik, selama masih sesuai dengan syariat agama.
Meminta doa kepada orang yang dianggap shaleh, karena terkadang apabila membaca sendiri belum juga terkabul.
"Jadi Anda tidak syirik, Anda benar sesuai syariat, karena secara dhohir Anda sudah pergi pengobatan ke dokter dan sebagainya, kemudian Anda pergi ke ustadz," ungkap Buya Yahya.
Namun, penting diperhatikan bahwa cara ustaz atau pemuka agama tersebut mendoakan haruslah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi, tidak membaca yang macam-macam, hanya mendoakan.
"Ini boleh, sah yang seperti itu dan bukan sebuah kesyirikan, dan itu sebuah kebaikan, kembalinya tetap kepada Allah melalui orang yang kita duga shaleh," pungkasnya.
(gwn/kmr/nka)
Load more