Habib Novel menjelaskan bahwa keberkahan bermula dari niat. Setiap rezeki yang diperoleh hendaknya diniatkan untuk kebaikan, seperti membantu sesama, menafkahi keluarga, atau mendukung amal shaleh.
“Hei, punya toko biar barokah. Hasilnya itu diniati buat apa. Punya sawah biar berkah, hasilnya diniati buat apa?” kata Habib Novel.
Ia kemudian mengutip kisah dalam Al-Qur’an surah Al-Kahfi ayat 32-43 tentang dua pekebun. Salah satu pekebun memiliki ladang yang luas dan hasil panen melimpah, tetapi sombong dan tidak bersyukur.
Sebaliknya, pekebun yang hasil panennya biasa saja memiliki kemurahan hati untuk membantu orang lain. Meski sederhana, pekebun ini hidupnya lebih tenang dan makmur.
Habib Novel menambahkan bahwa kesombongan pekebun kaya akhirnya membawa bencana. Ladangnya hancur, sedangkan pekebun sederhana tetap hidup sejahtera karena niatnya yang tulus dan amal baiknya.
Load more