Kedua, orang yang mendirikan Shalat pasti akan dijauhkan dari perbuatan mungkar. Munkar merupakan perbuatan yang diingkari oleh hari yang sumbernya dari nafsu dengan akal.
“Mencuri nafsu perut tuh, korupsi, menipu. Nggak ada orang Shalat nipu, mustahil ini. Yang paling aneh orang Shalat, dia ikut Shalat, baru takbir keluar mencuri kotak infak dibawa,” ucap Ustaz Adi Hidayat.
Ciri ketiga, Ustaz Adi Hidayat menyebut orang yang sudah melaksanakan Shalat sudah pasti akan mengingat Allah SWT sehingga mustahil bermaksiat. Hal ini tertuang dalam Al Quran surat An Nisa ayat 103,
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya: “Apabila kamu telah menyelesaikan Shalat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah Shalat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, Shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman,”
Ustaz Adi Hidayat. (Ist)
“Kalau Shalat kamu selesai kamu akan ingat Allah, kalau orang ingat Allah gak maksiat. Jadi kalau selama ini Anda ibadah ciri itu tidak ada, ada yang salah,” ucap Ustaz Adi Hidayat.
Load more