Jakarta, tvOnenews.com-- Ustaz Adi Hidayat sebut tahajud salah satu shalat sunnah yang dianjurkan dalam Islam karena memiliki keistimewaan tersendiri. Lebih afdhol juga baca zikir ini agar lebih percepat doa.
Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya mengungkapkan pentingnya membaca zikir ini. Ia pun menyarankan setelah shalat tahajud agar doa dan hajat lebih cepat dikabulkan.
Menurut Ustaz Adi Hidayat akrab disapa UAH, salah satu doa yang memiliki keutamaan luar biasa adalah doa Nabi Yunus AS.
Dalam penjelasannya, UAH sebut zikir jadi doa bagi umat muslim. Ini tertulis dalam Surah Al-Anbiya ayat 87, yang dilantunkan Nabi Yunus saat berada di dalam perut ikan paus. Ayat tersebut berbunyi,
لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Lā ilāha illā anta subḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”
Ketika Nabi Yunus memanjatkan doa ini, ia berada dalam situasi yang sangat sulit, tetapi karena ketulusan dan kesungguhannya, Allah SWT menyelamatkannya dari kesulitan tersebut.
“Doa ini adalah doa untuk semua keadaan, baik ketika kita dalam masalah besar, menginginkan kesuksesan, atau sekadar memohon keberkahan dalam hidup,” jelas UAH dilansir dari YouTube Audio Dakwah, dikutip Kamis (28/11/2024).
UAH pun menambahkan doa Nabi Yunus terdiri dari tiga kalimat penting yang sarat makna.
“Hadirnya kita di dunia ini adalah untuk Lailahaillallah. Bahkan jihad di jalan Allah, jika meninggal dalam keadaan menyebut kalimat ini, maka surga dijanjikan oleh Rasulullah SAW,” katanya.
"Saat kita mengatakan Subhanallah, kita memurnikan keyakinan bahwa tidak ada sifat lain yang layak selain sifat-sifat Allah. Ini juga pengakuan atas kebesaran-Nya,” ujar UAH.
Sebagai tambahan informasi, berikut tata cara melakukan shalat tahajud, bisa dipahami sebagai berikut:
sebagaimana berikut:
1. Mengucapkan niat shalat Tahajud:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
“Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”
2. Niat dalam hati bersamaan dengan takbîratul ihrâm, dan seterusnya sebagaimana pelaksanaan shalat pada umumnya sampai salam setelah dua rakaat.
3. Setelah salam atau selesai seluruh rangkaian shalat kemudian membaca doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW, berdasarkan riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim sebagaimana berikut:
اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ‘atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ. (klw)
waallahualam
Load more