tvOnenews.com - Naskah khutbah Jumat mengandung makna sebagai nasihat kepada jemaah shalat Jumat yang hadir di masjid dan bagi mendengarkannya.
Naskah khutbah Jumat kali ini bersifat singkat untuk bahan khatib shalat Jumat menyampaikan ceramah pada 29 November 2024.
Adapun tema naskah khutbah Jumat ini mengambil judul tentang "Arwah Gentayangan" sebagaimana menunjukkan roh orang meninggal dunia masih berada di sekitaran manusia yang masih hidup.
Banyak yang masih mengalami kekeliruan terhadap perspektif adanya arwah gentayangan. Ini sangat berbahaya dan memicu penyimpangan akidah.
Dikutip dari laman resmin Yayasan Amal Jariyah Indonesia, Kamis (28/11/2024), berikut bahan naskah khutbah Jumat bertema "Kekeliruan Percaya Arwah Gentayangan Pemicu Penyimpangan Akidah".
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Sidang Jumat yang berbahagia dan disayangi oleh Allah SWT
Khatib pertama-tama ingin mengajak para jemaah shalat Jumat agar menanamkan rasa syukur dan memberikan pujian kepaga Tuhan kita Allah SWT Yang Maha Pemberi dan Maha Penyayang atas keberkahan dari-Nya senantiasa dilimpahkan kepada kita semua sampai detik ini untuk menjadi pengingat mempertebal ketakwaan dan ketaatan kita kepada-Nya.
Tak lupa senantiasa kita melantunkan kalimat berupa sholawat dan salam kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabatnya yang memperjuangkan Islam sebagai agama kebenaran langsung disebarkan olehnya yang berguna untuk kita menjadi golongan orang beriman kepada Allah SWT.
Kaum muslimin rahimahumullah
Dalam kesempatan sesi ceramah pada kali ini, izinkan saya selaku khatib menjelaskan betapa dahsyatnya kita mengalami kekeliruan apabila mempercayai adanya arwah gentayangan dari orang-orang telah mengalami kematian.
Akidah kehidupan mempercayai setelah kematian harus diketahui bersama oleh kita saat ini. Bahwasanya pada zaman jahiliyah juga telah mengalami serupa adanya penyimpangan kepercayaan tentang arwah gentayangan.
Kita harus mengetahui perbedaan titik sengketa antara akidah dalam Islamiyah dan akidah ajaran kaum jahiliyah pada masanya.
Saat itu orang-orang jahiliyah mempercayai perihal manusia telah meninggal dunia tidak bisa bangkit dan hidup kembali.
Mereka lalu menyambangi Nabi Muhammad SAW dengan cara menantang dan menenteng tulang-belulang dijelaskan dalam dalil Al Quran dari Surat Yasin Ayat 78-79, Allah SWT berfirman:
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَّنَسِيَ خَلْقَهٗۗ قَالَ مَنْ يُّحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيْمٌ, قُلْ يُحْيِيْهَا الَّذِيْٓ اَنْشَاَهَآ اَوَّلَ مَرَّةٍ ۗوَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيْمٌ ۙ
Artinya: "Dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal penciptaannya. Dia berkata, "Siapakah yang bisa menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?" Katakanlah (Nabi Muhammad), "Yang akan menghidupkannya adalah Zat yang menciptakannya pertama kali. Dia Maha Mengetahui setiap makhluk." (QS. Yasin, 36:78-79)
Selain itu, orang jahiliyah sampai mengucap sumpah kalau mereka percaya tidak ada kebangkitan bagi orang meninggal dunia diterangkan dalam Surat An Nahl Ayat 38, Allah SWT berfirman:
وَاَقْسَمُوْا بِاللّٰهِ جَهْدَ اَيْمَانِهِمْۙ لَا يَبْعَثُ اللّٰهُ مَنْ يَّمُوْتُۗ بَلٰى وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ
Artinya: "Mereka sungguh-sungguh bersumpah dengan (nama) Allah, “Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati.” Bukan demikian (justru Allah pasti akan membangkitkannya). (Yang demikian ini) adalah janji yang pasti Dia penuhi, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. An Nahl, 16:38)
Bagi orang jahiliyah, orang meninggal dunia atau telah wafat tidak mempunyai urusan lagi dan tidak perlu merasakan proses penghisaban atas pertanggungjawaban segala amalan di dunia pasca mengalami kematian.
Kepercayaan ini menuntun orang jahiliyah masuk dalam golongan durhaka dan semakin zalim, jahat hingga rakus dalam sibuk mencari berbagai kenikmatan selama di dunia.
Surat Al Jasiyah Ayat 24 menerangkan respons dari pendapat orang jahiliyah, Allah SWT berfirman:
وَقَالُوْا مَا هِيَ اِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوْتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَآ اِلَّا الدَّهْرُۚ وَمَا لَهُمْ بِذٰلِكَ مِنْ عِلْمٍۚ اِنْ هُمْ اِلَّا يَظُنُّوْنَ
Artinya: Mereka berkata, "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa." Padahal, mereka tidak mempunyai ilmu (sama sekali) tentang itu. Mereka hanyalah menduga-duga." (QS. Al Jasiyah, 45:24)
Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah SWT
Jika masih ada yang benar-benar mempercayai adanya arwah kesasar setelah mengalami kematian bahwa mereka telah keliru. Bahwasanya tidak ada manusia telah meninggal dunia kembali merasakan kehidupan kedua kalinya.
Pada dasarnya kepercayaan arwah gentayangan menunjukkan orang meninggal dunia bisa merasakan hidup lagi sama saja memuja budaya dari Arab jahiliyah. Penyimpangan akidah ini menjadi perlawanan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW untuk memperjuangkan agama Islam menunjukkan kebenaran.
Orang-orang meyakini akidah bahwa orang meninggal dunia bisa kembali ke dunia dijelaskan dalam Surat Al Mu'minun Ayat 99-100, Allah SWT berfirman:
حَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُوْنِ ۙ, لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلَّا ۗاِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَاۤىِٕلُهَاۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ
Artinya: "(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu) hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku dapat beramal saleh yang telah aku tinggalkan." Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Di hadapan mereka ada (alam) barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan." (QS. Al Mu'minun, 23:99-100)
Kaum muslimin rahimahumullah
Pada dasarnya jika seluruh arwah masih menyatu dengan jasadnya meski mereka telah meninggal dunia, sesungguhnya itu menjadi ciri-ciri ibadah selama hidup di bumi sangat kurang.
Mereka telah meninggal dunia berusaha ingin kembali hidup ke bumi untuk mempertebal amalan dan tak pernah meninggalkan ibadah shalat sebagaimana kewajiban menyembah Allah Ta'ala.
Namun, apa kata Allah SWT? Tidak ada jaminan bagi mereka kembali ke dunia untuk memperbanyak amalan. Sayangnya sampai saat ini masih banyak orang mempercayainya kalau arwah yang balik ke dunia karena tidak terima menjalani kehidupan di akhirat.
Pandangan ini masih populer perihal ada yang menyebutkan bahwa arwah orang meninggal dunia masih berada di dunia selama 40 hari sejak wafat. Bahkan harus menetap di rumah.
Ada juga mempercayai arwah bisa kembali jika di bulan Sya'ban. Kehadiran mereka bersifat bergentayangan untuk menunjukkan tanda-tanda orang meninggal dunia masih ada di bumi.
Kepercayaan ini semakin menguat sejak orang-orang mengaku punya keahlian lebih, seperti kiai, dukun dan orang pintar. Mereka memberikan ungkapan bohong bisa menarik arwah kembali ke dunia.
Ini rentan berbahaya bagi orang yang sengaja datang untuk mengungkapkan rasa penasarannya dengan cara minta pertolongan kepada orang-orang pintar itu. Apalagi jika sampai meminta bayaran, maka sangatlah rugi.
Jemaah shalat Jumat yang berbahagia dan dilindungi oleh Allah SWT
Demikianlah khatib menjelaskan khutbah Jumat pertama, semoga kita terhindar dan tidak menjadi korban kepercayaan yang membuat adanya penyimpangan terhadap akidah. Kepercayaan hal-hal gaib memang menjadi anjuran karena ada makhluk bersifat gaib, seperti jin dan malaikat tak bisa dilihat dengan kasat mata.
Namun, jangan sampai kita mempercayai hal-hal gaib apalagi bersifat arwah orang wafat bisa balik ke dunia. Itu merupakan permainan setan memberdayai orang-orang tidak berilmu.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
(hap)
Load more