tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat ungkap 5 golongan orang yang mati syahid, di antaranya karena penyakit berikut ini.
Mati syahid merupakan suatu bentuk kemuliaan bagi orang Muslim.
Orang yang mati syahid akan diampuni semua dosanya, kecuali hutang yang belum tuntas.
Hal itu disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits, “Seorang yang mati syahid akan diampuni segala dosa-dosanya, kecuali hutang.” (HR. Muslim).
Oleh karena itu, mati syahid diimpikan oleh orang-orang beriman.
Ternyata ada lima golongan orang yang dapat dikatakan mati syahid.
Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan tentang golongan orang yang meninggal secara syahid.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan ada dua jenis syuhada yang dibenarkan dan satu syuhada yang diingkari.
Golongan pertama adalah mereka yang disebut syahid di dunia dan akhirat; di dunia dikenal sebagai syahid, dan di akhirat tetap berstatus syahid.
Golongan kedua hanya mendapat status syahid di akhirat, sementara di dunia dianggap meninggal biasa tanpa disebut syahid.
Golongan ketiga dianggap syahid di dunia, tetapi di akhirat status syahidnya ditolak dan tidak diakui oleh Allah.
Ustaz Adi Hidayat menceritakan sebuah kisah, di mana ada dua lelaki yang berjuang.
Lelaki pertama berjuang karena ingin populer dan ingin disebut pahlawan.
Lekaki kedua berjuang agar bisa disebut membela kaumnya saja.
Kemudian, ditanyakan kepada Nabi Muhammad SAW, mana di antara kedua lelaki itu yang syahid di jalan Allah.
Rasulullah SAW mengatakan tidak ada di antara dua orang tersebut.
Disebut syahid fii sabilillah, apabila orang yang perjuangannya hanya diniatkan karena Allah saja.
Dalam sebuah hadits dijelaskan terdapat lima jenis syuhada secara umum, di antaranya:
1. Orang yang wafat karena wabah
2. Orang yang wafat karena sakit di perut
3. Orang yang wafat karena tenggelam
4. Orang yang wafat karena tertimpa reruntuhan
5. Orang yang wafat karena berjuang di medan perang atau orang-orang yang berjuang dengan pengetahuan.
Sebagai contoh, ada orang yang beriman dan beramal shaleh, kemudian dia wafat.
Dia tidak sedang berperang dan jarang mengikuti majelis taklim, tapi meninggal karena suatu wabah.
Apabila ada orang yang meninggal dalam keadaan beriman dan punya amal shaleh, maka orang tersebut di akhirat punya status wafat dalam keadaan, meski di dunia tidak disebut syahid.
Orang yang meninggal karena wabah setelah berjuang melawan penyakitnya namun tidak mampu sembuh, dan wafat dalam keadaan beriman, maka termasuk golongan syahid.
Tentu saja, derajat syahidnya berbeda, dengan yang berjuang di medan perang dan majelis taklim memiliki keutamaan lebih tinggi.
Namun, jika tidak ada kewajiban untuk membela negara atau mempertahankan sesuatu demi keimanan kepada Allah, maka tingkat pertama yang dihormati adalah mereka yang hadir di majelis taklim.
"Makanya, kalau ada tawaran mengaji di majelis taklim, jangan ditinggalkan. Silahkan dibagi antara dunia dan akhirat," tutup Ustaz Adi Hidayat. (gwn)
Load more