tvOnenews.com - KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen adalah ulama nusantara yang hingga kini tak pernah dilupakan, baik kaum Nahdliyin dan seluruh umat Islam di Indonesia.
Meski sudah wafat sejak 2019, hingga kini makam Mbah Moen tetap di Pemakaman Ma’la dan kerap dikunjungi oleh para peziarah.
Salah satu yang pernah ziarah ke Mbah Moen adalah pendakwah kondang, Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Dalam ziarahnya ke makam Mbah Moen, Ustaz Adi Hidayat mengaku mengalami sebuah hal yang tak terduga.
Ulama kelahiran Pandeglang Banten ini mengatakan kalau saat sedang berziarah ia mencium aroma yang sangat wangi dari makam Mbah Moen.
"Saya kemarin waktu ke Mekkah, Alhamdulillah Allah tunjukkan beberapa, saya diantaranya berziarah ke makam Kiai Haji Maimun Zubair atau Mbah Moen, termasuk ibunda Khadijah RA,” kata UAH.
Begitu melewati pemakaman-pemakaman lalu di makamnya Mbah Moen, Ustaz Adi Hidayat dikagetkan dengan hal yang tak terduga.
“Di Makam Mbah Moen kemudian kita berdoa kebaikan, adab kita tidak mungkin minta ampunan tapi tambahkan kemuliaan, kemudian kita di situ berdoa," ujar UAH.
"Itu bau harum, wangi, saya tanya teman-teman Antum pakai parfum apa? wangi sekali makamnya," lanjut UAH.
Lebih jauh, pendakwah yang pernah menempuh pendidikan di Kulliya Dakwah Islamiyah Libya ini mengatakan kalau pada saat itu sebenarnya ia datang bukanlah waktu yang diperbolehkan untuk berkunjung.
Ustaz Adi Hidayat pun mengatakan kalau tidak mungkin ada orang yang dengan sengaja memberikan minyak wangi ke makam itu.
Hal ini karena kondisi makam yang tidak terlalu ramai dan juga jika memang ada yang menuangkan minyak wangi sudah pasti akan menghilang aromanya karena panas.
"Saya datang ke situ, itu di waktu yang memang dilarang berkunjung di ba'da Dzuhur, kunjungan itu biasanya di ba'da Subuh dengan ba'da Ashar. Dan kita tahu lah kalau ngasih minyak wangi ke situ itu tidak mungkin, kalaupun ada kena panas hilang itu wanginya," ujarnya.
KH Maimun Zubair atau Mbah Moen meninggal dunia di Mekkah, Arab Saudi.
Jenazahnya dikebumikan di kompleks pemakaman Ma'la, pada Selasa, 6 Agustus 2019 lalu.
Mbah Moen yang merupakan sesepuh ulama dari organisasi Nahdlatul Ulama atau NU itu meninggal di usia 90 tahun.
Mbah Moen diketahui mengaji kepada Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Qutbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly dan ulama lainnya saat menimba ilmu di Mekkah.
Hingga kini, banyak sekali orang menghormati sosok Mbah Moen, mengingat beliau merupakan sosok ulama sepuh yang tinggi keilmuannya.
Oleh karenanya makam Mbah Moen di Ma'la kerap ramai dengan peziarah.
Bahkan yang bertuags di makam juga akan tahu lokasi makam Mbah Moen jika ditanya oleh peziarah yang sedang mencari makam ulama NU itu.
Untuk mencari makam Mbah Moen di kompleks pemakaman Al Ma’la juga tidak terlalu sulit.
Makam Mbah Moen berada di Pemakaman Ma'la nomor 151, baris keempat.
Kalau ada batu yang sudah pudar catnya, itulah makam Mbah Moen.
Bahkan saking ramainya peziarah yang datang ke makam Mbah Moen, jemaah dari negara lain pun sampai penasaran.
Penulis bahkan juga sempat mendatangi Pemakaman Al Ma’la, Makkah, Arab Saudi ketika musim Haji 2024 lalu.
Namun karena Arab Saudi melarang wanita untuk ziarah ke makam, maka penulis hanya melihat dari luar pagar.
Namun dari balik pagar tetap tampak makam Mbah Moen yang ramai diziarahi oleh para jemaah haji.
Cat di batu penanda makam Mbah Moen memang terlihat pudar. Namun itulah yang membuat batu hitam itu mencolok dibandingkan batu-batu lain yang dicat putih.
Hal itulah yang menunjukkan begitu seringnya makam pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, itu didatangi peziarah.
Makam Mbah Moen biasanya akan ramai terutama setiap selesai shalat subuh.
Sementara jarak kompleks pemakaman Al Ma'la tak begitu jauh dari Masjidil Haram hanya sekitar 1 km di sebelah utara Ka’bah.
Dari terminal bus Syib Amir, jemaah haji tinggal berjalan kaki sekitar 500 meter. Bahkan Mbah Moen juga sudah tercantum di aplikasi google maps.
Jemaah tinggal mengikuti petunjuk pada peta dan dijamin tidak tersesat.
Sebagai informasi, Mbah Moen wafat pada 6 Agustus 2019, pukul 04.17 Waktu Arab Saudi (WAS) di Rumah Sakit An Noer, Makkah, karena sakit.
Tahun lalu, makam Mbah Moen sebenarnya dibongkar oleh pengelola makam.
Agar bisa diisi jenazah lainnya, Pemerintah Arab Saudi memang akan selalu melakukan pembongkaran di makam Ma’la setiap 3-4 tahun.
Namun, saat dibongkar, jasad Mbah Moen masih utuh.
Kebijakan pemerintah Arab Saudi, bila jasad masih utuh, makam tidak akan dibongkar,
Oleh karena itulah, sampai sekarang jasad Mbah Moen masih berada di kompleks pemakaman Ma'la.
Tak jauh dari makam Mbah Moen, sekitar 50 meter, ada makam istri Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah RA.
Wallahu’alam bishawab
(put)
Load more