Nasaruddin menjelaskan bahwa kabar statusnya sebagai imam besar sebelum ditunjuk oleh Presiden Prabowo agar memimpin jajaran di Kemenag.
Ia juga menuturkan tidak ada niat yang terlintas dalam pikirannya untuk menjadi Menag RI pada jajaran Kabinet Merah-Putih.
Ia berpendapat masih belum pantas dan ada orang lain yang lebih unggul darinya untuk dinobatkan sebagai Menag.
Namun demikian, publik memandang Nasaruddin sebagai sosok paling terbaik menggantikan posisi Menag RI sebelumnya, Yaqut Cholil Qoumas.
"Saya bilang, 'di luar struktur pun kami mengabdi kepada Bapak. Kalau Bapak melihat ada yang lebih kompeten daripada saya, monggo silakan. Saya sudah cukup jadi Imam Besar Istiqlal'," ucap dia.
Meski begitu, ia mulai merasa terenyuh setelah Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan dan harapan kepada dirinya.
Load more