tvOnenews.com - Almarhum KH Maimun Zubair biasa disapa Mbah Moen pernah membagikan bacaan doa dan surat dalam Al Quran saat hujan deras.
Mbah Moen menyebutkan bahwa amalan doa dan satu surat ini sangat ampuh saat hujan deras sangat lama yang menyebabkan bencana alam.
Mbah Moen mengungkap amalan doa ini saat mengisi suatu kajian tiba-tiba hujan deras turun membasahi bumi cukup lama.
"Kalian kok pada pindah?," tanya Mbah Moen kepada para jemaah dalam ceramahnya dinukil dari video pendek kanal YouTube 99 Channel, Senin (2/12/2024).
Bahwasanya hujan deras menandakan Allah SWT sedang memberikan rahmat dan karunia kepada hamba-Nya di bumi.
Setiap makhluk hidup merasakan keberkahan dari Allah SWT melalui hujan yang diturunkan secara deras. Bahkan sering kali tidak pernah berhenti apabila sedang musim hujan.
Kehadiran hujan sangat berdampak pada kehidupan di daratan. Misalnya bermanfaat untuk daerah sedang mengalami kekeringan hebat.
Dalam buku Indahnya Doa Rasulullah Bagiku, Allah SWT karya dari Masriyah Amva, menjelaskan Allah SWT menunjukkan kebesaran-Nya berupa air hujan deras yang jatuh dari langit menuju bumi.
Surat Al A'raf Ayat 57 menjadi dalil Al Quran terkait keberkahan bagi setiap makhluk hidup melalui penurunan hujan, Allah SWT berfirman:
وَهُوَ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ بُشْرًاۢ بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖۗ حَتّٰٓى اِذَآ اَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنٰهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَاَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاۤءَ فَاَخْرَجْنَا بِهٖ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِۗ كَذٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتٰى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
Artinya: "Dialah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira yang mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan) sehingga apabila (angin itu) telah memikul awan yang berat, Kami halau ia ke suatu negeri yang mati (tandus), lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang mati agar kamu selalu ingat." (QS. Al A'raf, 7:57)
Mbah Moen menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW juga mempunyai sunnah saat hujan deras turun tidak berhenti membasahi bumi.
Sunnah dari Nabi Muhammad SAW, kata Mbah Moen, berupa bacaan doa. Apalagi beliau langsung bergegas ke tempat sujud jika ada suara cetaran petir dan angin kencang saat hujan deras.
Petir dan angin kencang diiringi hujan deras membuat Nabi Muhammad SAW takut bahwa Allah SWT sedang marah. Inilah menyebabkan beliau lari ke tempat sujud meminta perlindungan kepada-Nya.
Dalam salah satu hadits riwayat dari Imam Syafi'i menerangkan saat hujan turun ke bumi dianjurkan doa, Rasulullah SAW bersabda:
"Carilah oleh kalian doa yang dikabulkan: di saat kedua pasukan bertemu (di jalan Allah), ketika salat diiqamahkan, dan ketika hujan turun."
Anjuran melantunkan doa inilah membuat Mbah Moen senantiasa berbagi bacaan amalan tersebut.
Kebetulan tokoh sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) itu juga sedang mengisi ceramah di bawah tenda sederhana di Kudus, Jawa Tengah pada 2013 silam.
Guru kesayangan dari Gus Baha ini mengadakan sesi kajian di depan rumahnya. Saat acara berlangsung tiba-tiba hujan deras turun secara mendadak tanpa ada kabar dari gerimis.
Sebagai pendakwah memiliki karomah, Mbah Moen menolak permintaan panitia penyelenggara agar masuk ke dalam rumah supaya tidak kehujanan.
Meski begitu, Mbah Moen merasa heran mengapa para jemaahnya menghindari air hujan. Padahal itu merupakan rezeki dan keberkahan dari Allah SWT.
"Nanti kalau (jemaah) habis ya saya masuk rumah," katanya.
Ia menganjurkan kepada jemaahnya segera mengamalkan doa yang bacaannya berasal dari hadits riwayat Imam Bukhari.
"Allahumma hawalayna wa la ‘alayna," ucap dia.
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
Bacaan Latin: Allaahumma shayyiban naafi'an.
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat." (HR. Bukhari)
Adapun bacaan doa versi panjang lainnya ketika hujan turun sebagai berikut:
اللَّهُمَّ سُقْيَا رَحْمَةٍ، وَلَا سُقْيَا عَذَابٍ، وَلَا بَلَاءِ، وَلَا هَدَمٍ وَلَا غَرَةٍ. اللَّهُمَّ عَلَى الظُّرَابِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ. اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا.
Bacaan Latin: Allaahumma suqyaa rahmatin, wa laa suqya adzaabin, wa laa balaa'in, wa laa hadamin wa la gharaqin. Allaahumma 'alazh- zhiraabi wa manaabitisy-syajari. Allaahumma hawaalaina wa laa 'alainaa.
Artinya: "Ya Allah, semoga ini adalah hujan rahmat, bukan hujan adzab, bukan hujan bala (musibah), bukan hujan yang menghancurkan, bukan hujan yang menenggelamkan. Ya Allah, alihkanlah hujan kepada bukit-bukit dan tempat-tempat tumbuhnya pohon. Ya Allah, jadikanlah hujan ini sebagai nikmat bagi kami, bukan sebagai siksa atas kami."
Kemudian, tokoh sesepuh PPP itu juga menambahkan satu surat dibaca tiga kali setelah mengamalkan doa ketika turun hujan terletak pada Surat Al Lahab.
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ, مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ, سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ, وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ, فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ
Bacaan Latin: Tabbat yadaa abii lahabiw wa tabb(a). Maa agnaa 'anhu maaluhuu wa maa kasab. Sayaslaa naaran zaata lahab. Wamra'atuh(uu), hammaalatal-hatab. Fii jiidihaa hablum mim masad.
Artinya: "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak (neraka), (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal." (QS. Al Lahab, 111:1-5)
(hap)
Load more