tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat (UAH) soroti anak-anak yang baligh lebih cepat dibandingkan zaman dahulu.
Baligh adalah istilah dalam Islam yang menandakan seorang individu telah mencapai usia atau tanda-tanda kedewasaan dan dikenai kewajiban syariat secara penuh.
Maka anak yang sudah baligh sudah wajib secara syariat untuk melaksanakan ibadah seperti shalat, puasa, dan kewajiban lainnya.
Masa baligh juga berarti seorang Muslim mulai bertanggung jawab atas segala perbuatannya di hadapan Allah SWT.
Ada beberapa tanda baligh pada anak. Namun tanda itu berbeda antara anak laki-laki dan perempuan.
Untuk anak laki-laki biasanya baligh ditandai dengan mimpi basah (ihtilam) atau keluarnya air mani karena mimpi atau sebab lainnya, tumbuhnya rambut di sekitar kemaluan atau mencapai usia 15 tahun (menurut hitungan tahun Islam).
Sementara untuk anak perempuan baligh ditandai dengan mengalami haid (menstruasi), tumbuhnya rambut di sekitar kemaluan atau mencapai usia 15 tahun (meski belum mengalami haid).
Namun jika dulu usia 15 tahun biasanya baru baligh, di kehidupan saat ini banyak yang sejak usia masih di Sekolah Dasar (SD) sudah baligh.
“Baligh sekarang ini SD kelas 5 SD itu dulu SMP ya,” ujar UAH.
“Saya perhatikan di anak-anak SD ini sekarang sudah mulai cepat baligh ini cepat balik sekarang itu yang sudah mimpi ada yang sudah macam-macam itu yang perempuan haid,” sambung UAH.
Menurut Ustaz Adi Hidayat cepat balighnya anak zaman sekarang karena salah satunya akses ke media sosial.
“Sekarang sudah mulai menurun lebih cepat maksudnya. Kenapa? karena akses dia sekarang ke media-media sosial lebih cepat,” tandas UAH.
“YouTube nonton macam-macam, pergaulan ketemu teman berubah ceritanya membentuk kemudian kematangan lebih cepat,” sambung UAH.
Hal ini sebenarnya tak jadi masalah. Namun dikhawatirkan secara psikis cepat namun tidak dibarengi kematangan emosi dan rasionalnya.
“Yang repot itu physicalnya itu lebih cepat tapi kematangan rasionalitasnya belum dan emosionalnya,” ujar UAH.
Kematangan emosi sangat penting dimiliki oleh setiap manusia, terutama laki-laki.
Hal ini karena jika seseorang sudah memiliki kematangan emosi maka ia memiliki kemampuan untuk mengelola, memahami, dan mengekspresikan emosinya dengan cara yang sehat dan bijaksana.
Oleh karenanya, kematangan emosi ini sangat penting, baik dalam Islam maupun perspektif kehidupan secara umum.
Hal ini karena berpengaruh pada hubungan interpersonal, pengambilan keputusan, dan kemampuan untuk menjalani hidup dengan baik.
Orang yang matang secara emosi maka akan mampu mengendalikan kemarahan, kesedihan, atau kegembiraan berlebihan.
Dalam Islam, pengendalian diri sendiri merupakan salah satu ciri orang bertakwa, sebagaimana hadis berikut ini.
Rasulullah SAW bersabda,
"Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya saat marah." (HR. Bukhari Muslim)
Sementara kematangan rasional adalah kemampuan seseorang untuk berpikir secara logis, objektif, dan bijaksana dalam memahami, menganalisis, dan menghadapi suatu situasi atau masalah.
Dengan matang secara rasional, maka seorang manusia itu artinya telah menunjukkan kedewasaan dalam menggunakan akal untuk membuat keputusan yang tepat, mengendalikan emosi, dan mengarahkan tindakan berdasarkan pertimbangan yang rasional.
Oleh karenanya, anak yang cepat baligh sebaiknya diikuti dengan kematangan rasional dan emosinya.
Itulah pandangan Ustaz Adi Hidayat tentang anak-anak yang baligh lebih cepat saat ini, dirangkum dari ceramah beliau di kanal YouTube Adi Hidayat Official.
Anak yang Baligh Diperlakukan Seperti Dewasa
وَاِذَا بَلَغَ الْاَطْفَالُ مِنْكُمُ الْحُلُمَ فَلْيَسْتَأْذِنُوْا كَمَا اسْتَأْذَنَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
Artinya: Apabila anak-anak di antaramu telah sampai umur dewasa (baligh), hendaklah mereka meminta izin seperti halnya orang-orang yang (telah dewasa) sebelum mereka (juga) meminta izin) Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepadamu. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. An Nur: 59)
Anak yang Baligh Sudah Punya Tanggung Jawab
Rasulullah SAW bersabda,
"Diangkat pena dari tiga golongan: dari orang yang tidur hingga ia bangun, dari anak kecil hingga ia baligh, dan dari orang gila hingga ia berakal." (HR. Abu Dawud dan ; Tirmidzi)
Adapun makna dari hadis tersebut adalah jika belum baligh, anak belum dianggap bertanggung jawab penuh atas perbuatannya.
Wallahu’alam bishawab
Load more