tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan agar setiap Muslim yang dapat amanah jabatan untuk mengucapkan kalimat ini.
Hal ini karena jika mengucapkan kalimat ini maka akan Allah SWT bimbing dia selama ia menjabat dan memiliki kekuasaan.
“Sehingga selama periode ia jabat dibimbing dari ujung kepala sampai kakinya untuk melahirkan putusan-putusan yang diridhai oleh Allah SWT,” jelas UAH.
Sebagaimana perspektif Islam, godaan kekuasaan adalah salah satu ujian besar yang dihadapi manusia.
Kekuasaan jika tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sumber fitnah, keburukan, dan kesewenang-wenangan.
Maka dari itu, ajaran Islam menekankan bahwa kekuasaan adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
Oleh karenanya, seorang Muslim sebaiknya memahami prinsip-prinsip kekuasaan yang adil dan menghindari penyalahgunaan kekuasaan demi kepentingan duniawi semata.
Maka salah satu ikhtiar ketika diberi kekuasaan melalui jabatan apapun, setiap Muslim ucapkanlah kalimat ini.
Kalimat apakah yang disarankan Ustaz Adi Hidayat untuk diucapkan?
“Ucapkan kalimat inna lillahi wa inna ilaihi rajiun,” saran UAH.
Bukankah kalimat itu diucapkan ketika mendengar atau mendapatkan kabar tentang musibah atau meninggal dunia?
Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan bahwa kalimat Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun itu adalah bentuk kepasrahan untuk menyerahkan titipan itu dalam bimbingan Allah.
Maka jika ada seorang Muslim yang tiba-tiba menjadi pemimpin atau mendapat kedudukan yang dimana menjadikannya memiliki tanggung jawab lebih, maka jika mengucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, insyaAllah akan dibimbing oleh Allah SWT.
“Sehingga selama periode ia jabat dibimbing dari ujung kepala sampai kakinya untuk melahirkan putusan-putusan yang diridhai oleh Allah SWT,” jelas UAH.
Kalimat Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ) adalah potongan ayat dari Surat Al Baqarah ayat 156 yang memiliki arti:
"Sesungguhnya kami milik Allah SWT, dan sesungguhnya kepada-Nya kami kembali."
Jika seorang Muslim mengucapkan kalimat Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, maka artinya ia dengan penuh kesadaran mengakui bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah milik Allah SWT.
Dimana semua titipan itu, termasuk kekuasaan yang baru dititipkan kepadanya pada akhirnya akan kembali kepada Allah SWT.
Maka dari itulah, Ustaz Adi Hidayat sarankan kepada seorang Muslim yang diberikan kedudukan, jabatan untuk segera baca Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.
Hal ini karena dengan diberikan kedudukan tersebut maka tanggung jawab di akhirat akan semakin besar.
Ustaz Adi Hidayat kemudian mengingatkan bahwa kedudukan adalah hak prerogatif Allah SWT dan merupakan amanah yang nanti akan dipertanggung jawabkan.
“Kedudukan hak prerogatif Allah, Itu adalah titipan amanah,” tandasnya.
Maka dengan dititipkan amanah itu, artinya Allah SWT mengharap manfaat dari dirinya akan menyebar kepada semua yang dipimpinnya.
“Yang dengan itu diharapkan memberikan manfaat yang mendekatkan setiap yang dipimpin itu dengan Allah subhanahu wa taala,” kata UAH.
“Karena itulah mengapa setiap pemimpin yang muslim ketika diberikan jabatan dia mengatakan Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun,” lanjutnya.
Selain itu, Ustaz Adi Hidayat juga berharap seluruh pemimpin untuk selalu mengingat Surat Ali Imran ayat 26.
“Viralkan,” pesan UAH.
Dengan ingat Surat Ali Imran ayat 26, diharapkan setiap pemimpin ingat bahwa semua jenis kekuasaan kedudukan jabatan (kepemimpinan) itu hak prerogatifnya Allah SWT.
Maka jika diberikan ia akan semakin dekat kepada Allah SWT dan jika diambil kembali ia juga tidak khawatir.
Berikut bacaan lengkap dari Surat Ali Imran ayat 26.
قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali Imran: 26)
Mengapa menurut Ustaz Adi Hidayat Surat Ali Imran ayat 26 sangat penting?
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, jika paham dan selalu ingat dengan Surat Ali Imran ayat 26, diharapkan siapapun yang menang atau kalah dalam kontestasi apapun, akan ingat bahwa kekuasaan yang diberikan itu kehendak Allah dan akan dimintai pertanggungjawabannya saat di akhirat.
“Allah akan berikan kepada siapa yang dikehendaki atau juga menghentikan mengambil dari siapa yang dikehendaki untuk dipindahkan kepada yang lain,” ujar UAH.
“Kalau ada orang jelek kemudian dia bisa naik itu ditunjukkan ada yang salah di tempat itu, harus diperbaiki. Supaya dia bisa diganti dengan yang lebih baik. Itu maksudnya,” sambung UAH seraya menjelaskan.
Oleh karenanya, orang Muslim yang pandai adalah yang jika diberikan kekuasaan pasti akan mendekati Allah SWT.
Itulah pesan dari Ustaz Adi Hidayat kepada para pemimpin yang dirangkum tvOnenews.com dari ceramah yang diunggah di kanal YouTube resminya.
Semoga bermanfaat.
Wallahu’alam bishawab
(put)
Load more