tvOnenews.com - Pendakwah karismatik Habib Jafar turut menyoroti Gus Miftah yang viral akibat menghina penjual es teh manis, Surhaji.
Habib Jafar menyayangkan sikap yang dilontarkan Gus Miftah saat menghina penjual es teh manis. Padahal pendakwah itu berstatus sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto dalam Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
"Seperti yang kalian tahu, gue gak suka ngomongin orang atau peristiwa, melainkan nilai agar jadi pelajaran bagi semua dan sepanjang waktu," ungkap Habib Jafar dalam tulisannya pada unggahan Instagram pribadinya dikutip, Kamis (5/12/2024).
"Maka, apa nilai yang bisa kita ambil hikmahnya?," tanya Habib Jafar.
Habib Jafar menyampaikan betapa pentingnya sikap kerendahan dalam hati setiap manusia. Bahkan sampai menunjukkan arti dan tafsir salah satu Ayat Suci Al Quran.
Ia mengunggah penafsiran dalam Surat Asy Syu'ara Ayat 215 yang memiliki arti "Rendahkanlah hatimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang mukmin".
Pria bernama asli Habib Husein bin Ja'far Al Hadar itu menyinggung Gus Miftah bahwa tidak ada kerendahan hati yang dimiliki sosok pendakwah sekaligus utusan dari Presiden Prabowo Subianto tersebut.
"Yaitu kita sama-sama belajar tentang satu rumus dunia bahwa siapa yang merendahkan hatinya, maka ia telah meninggikan dirinya," terang dia menjelaskan.
Kemudian, Habib Jafar kembali menjelaskan pelajaran diambil lainnya dari kasus viral Gus Miftah kepada penjual es teh manis bernama Surhaji.
Ia menyampaikan nasehat yang diterangkan dalam Surat At Tin Ayat 4 memiliki tafsir kesempurnaan dari manusia.
"Kita semuanya diciptakan sebagai ciptaan yang agung oleh Yang Maha Agung," tuturnya.
"Maka, mari agungkan siapa yang dianggap rendah, berterima kasih atas siapa yang berjasa, dan memaafkan siapa yang meminta maaf," sambung dia lagi.
Ia berpendapat bahwa pekerjaan sebagai tukang es teh sangat mulia. Meski kerap kali dianggap rendah oleh orang-orang telah meninggikan dirinya sendiri.
Ia memahami jualan es teh manis sebagai pekerjaan sederhana jika dalam mengacu konsep bisnis untuk mencari keuntungan besar.
"Satu lagi, bahwa jual es saat hujan atau bakso saat udara panas memang terasa kurang tepat secara ilmu bisnis, tapi tidak secara ilmu Tuhan," jelasnya.
Ia mencontohkan bahwa konsep bisnis berbeda-beda. Ada yang berupaya mencari hasil paling besar juga hanya ingin meraih ketetapan rezeki dari Allah SWT.
Bahwasanya Allah SWT telah memberikan jaminan ketetapan setiap rezeki makhluk hidup. Meski mereka harus berupaya meraihnya sebagai bentuk tawakal dan ikhtiar kepada-Nya.
"Seperti orang Madura yang sering gue ceritakan, ada orang yang umpamanya bukan berbisnis untuk cari uang semata, tapi berusaha sebagai ibadah untuk cari dari Tuhannya," paparnya.
"Hingga membuat Tuhannya ridho dan membuat rezekinya datang berlimpah dari sumber yang tak terduga-duga, sebagaimana firman dalam Surat At Thalaq Ayat 3," tambahnya.
Sebelumnya, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah menggemparkan publik setelah potongan video dalam suatu kajiannya sangat viral di media sosial.
Utusan Khusus dalam Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu secara sengaja memberikan penghinaan kepada penjual es teh manis, Surhaji di tengah-tengah kajiannya.
Dalam suatu acara kajian di Magelang, Jawa Tengah, Gus Miftah sampai memberikan olok-olokan dan ucapan tidak pantas di depan para jemaahnya.
"Es tehmu masih banyak enggak? Masih? Ya sana dijual, g*k," ucap Gus Miftah dalam video viral ceramahnya dikutip, Kamis.
Tak hanya itu, Gus Miftah sampai menyinggung takdir dan merendahkan usaha Surhaji menyempatkan jualan es teh di dalam acara kajian tersebut.
"Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah itu takdir," tandas Gus Miftah.
(hap)
Load more