“Ini kalimat yang paling indah ketika ada seseorang melakukan kesalahan bahkan terjadi pada seorang penguasa maka tidak ada satu ayatpun disebutkan di Qur’an untuk mencela,” nasihat UAH.
“Yang terjadi adalah Allah utus seorang rasul memberikan nasihat yang baik,” lanjutnya.
Dilakukan diskusi dalam kebaikan dan diberikan masukan.
“Yang barangkali dia keliru itu bukan karena dia niat sengaja untuk keliru karena ada jalan yang ditempuh itu salah yang harus diluruskan,” ujarnya.
“Ini adab. Maka kalau antum punya teman misalnya beda pendapat dengan Antum kalau ingin menyelesaikan jangan saling cela,” sambung UAH.
Maka jika terjadi sesuatu maka coba duduk bersama diskusikan.
“Kalau kemudian terjadi perbedaan pendapat, tiba-tiba saling mencela, tiba-tiba ada yang saling menyakiti, berarti Anda telah keluar dari ketentuan Al-Qur’an,” jelas UAH.
Maka jika saling mencela, artinya menurut Ustaz Adi Hidayat ada yang salah.
Load more