tvOnenews.com - Dalam sebuah ceramah, Ustaz Adi Hidayat pernah mengingatkan kepada setiap Muslim untuk tidak saling menghina.
“Kenapa Anda bisa mencela? Qur’an tidak pernah mengajarkan kita untuk mencela orang,” tandas UAH.
“Kalau pun kita tidak suka yang kita celah perbuatannya bukan orangnya. Bahkan seburuk-buruknya Firaun tidak pernah disebutkan nama aslinya,” tegas UAH.
Maka jika ada yang salah, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa yang diperbaiki perilakunya bukan dengan mencela orangnya.
“Jikalau ada seseorang berbuat salah kepada Anda yang anda perbaiki itu perilakunya bukan mencela orangnya,” saran UAH.
“Karena ketika Anda mencela nama seseorang barangkali ada orang dengan nama yang sama belum tentu punya perilaku yang serupa. Awas hati-hati,” lanju UAH.
Inilah yang menurut Ustaz Adi Hidayat adab yang diajarkan dalam Islam.
“Ini adab yang pertama,” tandas UAH.
“Anda bukan Nabi, bukan rasul tidak seperti Musa, tidak sebaik Harun, berdakwah kepada orang yang tidak sejahat Firaun, kenapa mesti kasar?” tanya UAH dengan tegas.
Hal ini karena Al-Qur’an tidak pernah mengajarkan untuk mencela, meski orang tersebut salah dan zalim.
Hal ini karena kata Ustaz Adi Hidayat, Allah SWT Maha Kasih yang selalu memberikan kesempatan hambaNya untuk taubat.
Hal ini sebagaimana kisah Nabi Musa As dan Nabi Harun As saat diutus kepada Firaun.
Meski kejam, Allah SWT tetap memberikan kesempatan Firaun untuk taubat.
“Saya kembali tegaskan, Allah itu punya sifat kasih yang luar biasa,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Dari kisah Firaun maka jelas betapa sadisnya raja yang disebut Firaun itu. Namun Ustaz Adi Hidayat mengingatkan Allah SWT masih sayang dengan mengirimkannya dua nabi sekaligus.
“Firaun manusia paling durjana mengaku Tuhan, melakukan pembunuhan tingkat tinggi tapi saking Rahman Ya Allah selama nyawanya belum sampai ke kerongkongan masih diberikan kesempatan untuk bertaubat,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
“Bahkan dikirimkan dua nabi langsung, Musa dengan Harun berdakwah kepada Firaun satu orang,” lanjutnya.
Padahal kita saja, kata Ustaz Adi Hidayat, nabi hanya satu dan belum pernah melihat Nabi Muhammad SAW.
Namun sangking sayangnya Allah SWT dengan Firaun diutus dua Nabi oleh Allah SWT agar ia bisa kembali.
Maka Allah SWT memerintahkan agar Nabi Musa dan Nabi Harun pergi ke Firaun dan ajak ke kebaikan bukan untuk mencela.
“Ini prinsip dakwah. Bagaimana cara berdakwah yang baik? Katakan pada makhluk ini pada Firaun ini kata-kata yang lembut halus bukan celaan,” jelas UAH.
“Barangkali dengan kelembutan ini sifat dan sikap kita dia bisa Ingat kepada Allah kemudian berubah menjadi takut kepada Allah SWT,” lanjutnya.
Maka setiap Muslim disarankan oleh Ustaz Adi Hidayat mengambil hikmah dari kisah Nabi Musa dan Nabi Harun yang diperintahkan berdakwah kepada Firaun.
“Ini kalimat yang paling indah ketika ada seseorang melakukan kesalahan bahkan terjadi pada seorang penguasa maka tidak ada satu ayatpun disebutkan di Qur’an untuk mencela,” nasihat UAH.
“Yang terjadi adalah Allah utus seorang rasul memberikan nasihat yang baik,” lanjutnya.
Dilakukan diskusi dalam kebaikan dan diberikan masukan.
“Yang barangkali dia keliru itu bukan karena dia niat sengaja untuk keliru karena ada jalan yang ditempuh itu salah yang harus diluruskan,” ujarnya.
“Ini adab. Maka kalau antum punya teman misalnya beda pendapat dengan Antum kalau ingin menyelesaikan jangan saling cela,” sambung UAH.
Maka jika terjadi sesuatu maka coba duduk bersama diskusikan.
“Kalau kemudian terjadi perbedaan pendapat, tiba-tiba saling mencela, tiba-tiba ada yang saling menyakiti, berarti Anda telah keluar dari ketentuan Al-Qur’an,” jelas UAH.
Maka jika saling mencela, artinya menurut Ustaz Adi Hidayat ada yang salah.
Itulah pesan Ustaz Adi Hidayat kepada seluruh Muslim untuk tidak menghina atau mencela orang lain, dirangkum dari ceramahnya di YouTube Adi Hidayat Official.
Semoga bermanfaat dan disarankan bertanya langsung kepada ulama, pendakwah atau ahli agama Islam, agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahu’alam
(put)
Load more