"Semangat inklusivitas dan keberagaman adalah simbol bahwa bangsa ini terus bergerak menuju masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan," terang dia.
Soal Bunda Inklusi Kemenag, ia menobatkannya kepada Helmi Halimatul Udhmah karena berpegang teguh pada prinsip kenyamanan bagi para siswa terkhusus penyandang disabilitas saat mengenyam pendidikan di madrasah.
Sementara, Helmi menyampaikan bahwa konsekuensi bagi madrasah menyediakan fasilitas untuk siswa disabel tertuang dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Akomodasi yang Layak bagi Penyandang Disabilitas.
"Dengan hampir 50.000 siswa penyandang disabilitas di madrasah, kami harus menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung potensi mereka," jelasnya.
Sementara, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Abu Rokhmad terus berupaya madrasah berbasis untuk disabel agar segera ditambahkan untuk para siswa-siswi berkebutuhan khusus.
"Kami akan terus berupaya agar madrasah menjadi tempat yang mendukung tumbuh kembang anak-anak istimewa, tempat mereka merasa diterima, dihargai, dan diberikan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat dan potensi masing-masing," tandasnya.
(ant/hap)
Load more