Jakarta, tvOnenews.com-- Pendakwah Indonesia, Buya Yahya menjelaskan setiap manusia memiliki dosa ataupun kesalahan selama hidup. Bila bertobat akan mendapatkan pengampunan Allah SWT.
Namun, bagaimana jika seseorang yang berpenampilan punya tato, umum diklaim nakal ataupun preman, apakah dapat ampunan?.
Hal inilah yang diluruskan oleh Buya Yahya, kalau umum istilah sebagai Preman sering dikaitkan dengan itu.
Dalam ceramahnya, ulama yang dikenal dengan dakwahlembut tapi tegas ini, mengatakan bahwa pintu tobat selalu terbuka lebar untuk siapa saja.
Termasuk mereka yang mungkin pernah tersesat di jalan salah. Istilah preman yang nakal susah dimaafkan atau susah tobat itu tidak benar.
Sehingga pesan ini menjadi pengingat kuat bahwa rahmat Allah SWT tak terbatas untuk siapa pun yang ingin kembali kepada-Nya.
Sebagaimana, dikutip dari kanal YouTube buyayahyaofficial, Jumat (6/12/2024). Buya Yahya mengatakan jangan sungkan memberikan salam kepada para preman dan mereka yang memiliki tato.
Menurutnya, setiap orang bertobat dengan sungguh-sungguh, tidak peduli seberapa besar dosa yang pernah dilakukan, akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.
"Semoga Allah mengangkat derajat orang-orang yang bertobat," ujar Buya.
"Orang yang tobat tuh jadi kayak enggak punya dosa," tambahnya.
Hal ini yang menjelaskan betapa besar kasih sayang Allah SWT terhadap hamba-hamba-Nya yang mau kembali, kepada jalan benar setelah menyesali perbuatan buruk mereka di masa lalu.
Lantas, apakah orang bertato atu preman bisa diampuni?
Lebih lanjut, Buya Yahya mengatakan bertobat bagi yang memiliki masa lalu kelam, seperti preman atau orang yang sering berbuat maksiat, bukanlah hal mudah.
Dengan kebiasaan buruk yang sudah lama dilakukan tentu sangat sulit diubah. Tetapi, Buya justru mendorong kalau letak keistimewaan dari tobat mereka bisa saja diampuni.
"Yang biasa dengan kejelekan itu mau jadi baik itu berat, tapi itulah yang istimewa," jelasnya.
Dia juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada mereka, yang mampu meninggalkan kebiasaan buruk dan beralih kepada kebaikan.
"Jihad istimewa dia," tegas Buya. Ia menegaskan usaha seseorang dalam meninggalkan keburukan untuk jadi lebih baik, patut dihargai.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya dengan bijak mengingatkan bahwa tobat tidak bisa ditunda-tunda. "Bukan berarti kita harus jahat dulu baru tobat," pesannya.
Sebagaimana, halnya firman Allah SWT dalam surat At Tahrim ayat 8:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ يَوْمَ لَا يُخْزِى ٱللَّهُ ٱلنَّبِىَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَٰنِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَٱغْفِرْ لَنَآ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (tobat yang semurni-murninya).(klw)
waallahualam
Load more