Jakarta, tvOnenews.com-- Gus Miftah tengah jadi sorotan publik karena guyonan di tengah acara dianggap berlebihan. Ia diduga menghina penjual es yang tengah menjajakan dagangannya di tengah jamaah yang hadir.
Video tersebut pun viral di Media Sosial (Medsos), Gus Miftah melontarkan kalimat berbahasa jawa "Es tehmu masih banyak enggak? masih? ya sana dijual g*bl*ok, jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir," kata Gus Miftah dalam bahasa Jawa kepada penjual es tersebut di Acara Magelang Bersholawat.
Atas viralnya video tersebut, Gus Miftah yang bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman telah meminta maaf kepada Penjual Es tersebut.
Ternyata Gus Miftah merupakan utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Hal inilah yang buatnya semakin tersorot.
Sehubungan dengan ini, mengingatkan pesan Ustaz Adi Hidayat soal hukum berkata kasar dalam Islam. Ia menganjurkan agar selalu menjaga lisan ataupun ucapan.
Secara umum dalam sehari-hari ada juga yang membicarakan hal-hal kasar ataupun kotor. Hal ini ternyata dilarang dalam agama Islam.
Dengan begitu, Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya, yang diunggah ulang oleh akun TikTok Dakwah Random dikutip Jumat (6/12/2024). Menurutnya, lisan atau mulut sebagai cerminan akhlak seseorang.
"Apa fungsinya lisan bukan sekedar bicara, kata nabi siapa yang merasa lisannya ini dinilai oleh Allah SWT di akhirat dengan imannya," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Maka jaga lisannya untuk berkata yang baik saja. Jadi fungsi lisan saat diciptakan itu membawa fungsi akhlak," jelasnya.
Sebagaimana dijelaskan dalam Surah 49 ayat 11, sebagai berikut:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." ungkap Ustaz Adi.
"Maka turun Quran surah 49 misalnya ayat 11. Hai engkau yang masih merasa punya iman, jangan gunakan lisanmu untuk mencela orang," tegasnya.
Kendatinya, kata Ustaz Adi Hidayat ucapan atau lisan, seseorang akan terukur dan dipahami seperti apa akhlaknya.
"Karena tidak aku cipta kalian itu untuk mencela kata Allah untuk bicara yang baik. Jangan dipakai gosip. Jangan dipakai merendahkan orang, karena saat mulut ini dicipta dia membawa fungsi akhlak," pesan Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.(Klw)
Waallahualam
Load more