Kesepakatan utang ini mengandung jangka waktu yang telah ditentukan dari kedua belah pihak.
Jika tidak bisa membayar utang sesuai dengan tenggat waktu bisa berbahaya terhadap individu, sosial dan akhirat.
Dalam hadits riwayat dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'Anhu menerangkan pahala dan dosa digunakan untuk membayar utang, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang mati dalam keadaan masih punya utang, maka kelak (di hari kiamat) tidak ada dinar dan dirham untuk melunasinya. Namun yang ada hanyalah kebaikan atau keburukan (untuk melunasinya)." (HR. Ibnu Majah)
Hadits riwayat lainnya tentang utang menerangkan roh bisa terkatung-katung di akhirat, Rasulullah SAW bersabda:
"Roh seorang mukmin (yang sudah meninggal) terkatung-katung karena utangnya sampai utangnya dilunasi." (HR. At Tirmidzi)
Kepada jemaahnya, UAH menyarankan empat surat dan doa ajaran Rasulullah SAW dirutinkan setiap sebelum tidur.
"Maka ini menjadi pengetahuan baru untuk kita untuk memohon kepada Allah agar dibebaskan dari jeratan utang dan kefakiran," pesannya.
Load more