Jakarta, tvOnenews.com-- Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan seputar shalat dhuha dalam Islam. Shalat sunnah yang sangatlah dianjurkan, jadi satu amalan baik bisa diterapkan setiap hari.
Amalan shalat dhuha, meskipun sunnah, punya keistimewaan bila bersungguh-sungguh dalam menjalankannya.
Menurut Ustaz Syafiq Riza Basalamah agar lebih afdhol ibadahnya, juga baca doa selesai shalat dhuha ini.
Menurutnya doa ini jarang ada yang tahu doa atau zikir ini ada dalam hadits sahih.
Mengutip dari YouTube Liaistifaroh, dikutip Sabtu (7/12/2024). Ustaz Syafiq mengungkapkan doa shalat dhuha ini mudah. Simak di bawah ini
Secara umum, diketahui keutamaan shalat dhuha mengundang dan melancarkan rezeki serta menjadi amalan penghapus dosa.
Doa ini merupakan bacaan sunnah yang dibaca setelah shalat dhuha yang diriwayatkan oleh Aisyah RA.
Sebagaimana hadits Bukhari bahwa, Nabi Muhammad SAW melaksanakan shalat dhuha, kemudian beliau berkata 'Allahummaghfirli watub alayya innaka antat tawwabur rahim' sebanyak 100 kali.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: صَلَّى رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم الضُّحَى ثُمَّ قَالَ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، حَتَّى قَالَهَا مِئَةَ مَرَّةٍ
Artinya: Aisyah berkata, "Rasulullah SAW melaksanakan sholat dhuha, kemudian beliau mengucapkan: Allahummaghfirli wa tub 'alayya innaka antat tawwabur rohim (Ya Allah, ampuni dosa saya dan terimalah taubat saya. Sesungguhnya Engkau maha penerima taubat dan Maha Pengampun), hingga 100 kali." (HR Bukhari).
Kemudian, Ustaz Syafiq Riza Basalamah menyampaikan bacaan ini biasa dibaca setelah shalat dhuha. Ada baiknya dicontoh.
"Jadi inilah bacaan yang sunnah dibaca setelah shalat dhuha," ungkap Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
"Adapun bacaan Allahumma Inna dhuha, dhuha uka, wal bahaa bahaa uka, itu doa bukan sunnah tapi dari Rasulullah SAW," jelasnya.
Dengan demikian, anda yang menginginkan pahala setara ibadah umrah, bisa lakukan shalat dhuha. Hal ini disampaikan dalam hadits berikut:
"Ditegaskan dari Anas ra, Rasulullah bersabda: Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Tirmidzi, No 586).
Tambahan informasi, waktu awal shalat dhuha adalah sekitar 15 menit setelah matahari terbit.
Sementara utamanya dalam mengerjakan shalat dhuha adalah di akhir waktu, yaitu keadaan yang semakin panas. Adapun dalil tentang ini, sebagai berikut:
أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ » أخرجه مسلم
“Dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang mengerjakan shalat dhuha [pada waktu yang belum begitu siang], maka ia berkata: “mereka mungkin tidak mengetahui bahwa shalat dhuha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: “Shalatnya orang-orang yang kembali kepada Allah (al-Awwabin) adalah pada waktu anak-anak unta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari” (HR. Muslim).(Klw)
waallahualam
Load more