Jakarta, tvOnenews.com-- Kasus Anak yang bunuh Ayah di Lebak Bulus belum lama ini menuliskan isi hatinya lewat surat. Pesan tersebut, MAS tujukan untuk keluarganya.
Sebagaimana, disampaikan kuasa hukum MAS, Amriadi Pasaribu yang bertemu pelaku di Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS).
Amriadi menyampaikan bahwa kondisi terkini MAS sudah sehat. Adapun surat itu, lanjut Amriadi ditulis dengan tangan MAS sendiri.
"Saya barusan bertemu MAS dan melihat keadaannya, saat ini dia sehat. Dia juga menuliskan harapannya, dia tulis di kertas pakai tulisan tangan sendiri," kata Amriadi saat dikonfirmasi, Jumat (6/12) kemarin.
Berikut isi pesan MAS, anak yang Bunuh Ayahnya:
"Maafin aku udah nyusahin, dan makasih semuanya. Seperti kalian, aku juga bakal bantu orang banyak. Terima kasih semuanya. Saya sekarang sehat-sehat saja,” tanda tangan, Jakarta (6/12/2024).
Sehubungan dengan kasus ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Arifatul Choiri Fauzi menyoroti, bagaimana pola asuh orang tua.
Hal ini ia sampaikan telah mengetahui gambaran MAS, meskipun motif anak tega menikam ayah dan neneknya hingga tewas belum dapat diketahui.
"Motivasinya belum ketahuan, tapi yang jelas si anak ini anak yang taat, yang sangat patuh kepada orang tuanya, ibadahnya juga oke, pendidikannya juga bagus," ucap Arifah.
Atas kasus ini, katanya jadi bahan koreksi diri bagi para calon orang tua. Menurut Arifah perbedaan jaman antara orang tua dan anaknya menjadi salah satu pemicu lahirnya masalah hubungan antara anak dan orang tuanya.
Terutama hadirnya media sosial, menurut Arifah, pengaruhnya sangat besar bagi tumbuh kembang anak saat ini.
"Mungkin inilah introspeksi ya, jadi peristiwa ini mungkin menjadi instropeksi kita, calon ibu, calon ayah, maupun keluarga untuk belajar bagaimana pola asuh yang tepat untuk anak-anak kita," kata Arifah.
Pandangan Islam
Pesan tersebut juga mengingatkan kita pada ceramah Buya Yahya soal Pola Asuh. Agar anak bisa menerima masukan atau nasihat orang tua.
Ada baiknya sering diajak ibadah bersama. Jika anak bunuh Ayah Lebak Bulus ini Islam. Kata Buya Yahya ini mampu meminimalisir sikap kurang sopan, seperti sulit menerima nasihat atau kritikan orang tua.
“Mohon mendidik anak saat usia dini, ketika anak belum bisa ngomong kenalkan sesuatu yang mulia, tokoh dan nilai kebaikan oleh orang tuanya. Contohnya, ada anak bisa diam saat dia mendengarkan ceramah dan al quran pada saat dia nangis," ujar Buya dalam YouTubenya, Senin (9/12).
Buya Yahya mengingat tingkat kepatuhan anak terhadap orang tua, juga dipengaruhi banyak hal, salah satunya usia. Jika masih kecil masih bisa ditanamkan nilai kebaikan, tapi beda dengan usia dewasa.
Menurut Buya Yahya untuk anak usia dewasa sudah memiliki prinsip dan pemahan serta nafsu dalam mengambil keputusan.
“Apabila anak sudah dewasa, bisa diajak ke ulama yang bisa mengimbangi pola pikirnya," tegasnya.
"Hal ini dapat mendorong anak untuk mengetahui hal kebaikan, terus lakukan hingga anda atau dia mati. Jangan putus asa sebab kita mengambil bagian dosa dalam mendidik anak yang salah,” sambung Buya Yahya.
Dengan demikian, atas ceramah di atas sebagai orang tua bisa menerapkan pola asuh dengan baik. Semoga kasus anak bunuh Ayah mendapatkan kejelasan apa motifnya. (dpi/klw)
Waallahualam
Load more