وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ
Artinya: "Dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah)." (QS. Az Zariyat, 51:18)
Dalam ayat ini menyatakan anjuran langsung dari Allah SWT melalui firman-Nya senantiasa tidak memutuskan doa pada waktu Tahajud.
Meski demikian, UAH menganggap doa pada waktu Tahajud tidak kunjung dirasakan seorang mukmin bisa disebabkan adanya kehadiran barang terlarang di rumah dan haram dalam ajaran agama Islam.
Ia memahami benda atau barang tersebut memiliki nilai harga mahal, sehingga harus dikoleksi atau disimpan dalam rumah.
Namun begitu, benda-benda mahal mengandung keharaman ini menyebabkan doa tidak pernah didengar oleh Allah SWT. Meski telah rajin melantunkannya sampai jungkir balik di tengah malam.
"Karena prinsip doa itu seharusnya terkabul, tapi ada orang-orang tertentu yang tatkala meminta, Allah tidak akan mengabulkannya sepanjang hidupnya kalau masih dalam keadaan begitu," terang dia menjelaskan.
"Kalau ada di antara kita saat ini yang sering meminta, berdoa, meminta padahal sudah menangis, bangun shalat setiap malam, boleh jadi belum terkabul atau tidak terkabul karena punya sifat-sifat yang mungkin kita akan tampilkan," sambungnya menambahkan.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu berpendapat benda atau barang mahal ini memiliki beberapa jenis selama ditetapkan haram dalam Islam.
"Makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan perangkat yang dikenakannya haram," kata dia.
Ia mencegah barang ini sebaiknya dihindarkan agar doa yang dilantunkan sampai menangis tidak sia-sia setelah rela kehilangan waktu tidurnya.
Load more