tvOnenews.com - Almarhum Syekh Ali Jaber pernah menegaskan hewan yang bisa membawa masuk neraka saat disiksa bukan tikus dan cicak.
Bahwasanya dalam penjelasan hadits riwayat menunjukkan tikus dan cicak bisa membawa keburukan. Namun, Syekh Ali Jaber mengabarkan ada satu jenis hewan sangat dilarang disiksa dalam rumah.
Jika bukan tikus dan cicak, Syekh Ali Jaber menyatakan hewan ini menjadi salah satu yang terpilih selalu disayangi oleh manusia.
"Dengan satu amalan bisa membawa kita masuk neraka," ungkap Syekh Ali Jaber disadur dari kanal YoUTube Putar IQ, Selasa (10/12/2024).
Ada beberapa hal menjadi aspek ilmu pengetahuan paling penting jika mengacu dalam anjuran agama Islam tentang cicak dan tikus.
Soal tikus, hewan kecil ini merupakan salah satu jenis yang kerap kali bersinggah di dalam rumah. Bahkan selalu masuk diam-diam tanpa permisi.
Kehadiran tikus membuat penghuni rumah merasa jijik. Apalagi hewan ini menjadi golongan yang tinggal di tempat-tempat kotor.
Merujuk dari buku Kajian Islam Profesi Peternakan karya Retno Widyani, tikus merupakan salah satu bagian hewan yang boleh dibunuh dalam anjuran agama Islam.
Tikus dianggap sangat berbahaya dan selalu mengganggu manusia. Ini menjadi penyebab hewan itu boleh dibunuh atas anjuran tercantum dari hadits riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
خَمْسٌ فَوَاسِقُ يُقْتَلْنَ فِىالْحَرَمِ الْفَأْرَةُ ، وَالْعَقْرَبُ ، وَالْحُدَيَّا ، وَالْغُرَابُ ،وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ
Artinya: "Ada lima jenis binatang yang seorang muhrim hendaknya dibunuh walaupun di tanah haram, yaitu: burung gagak, burung had'ah, kalajengking, tikus, dan anjing liar." (HR. Bukhari & Muslim)
Dilansir dari buku Kitab Induk Fiqih Islam ditulis oleh Imam Asy Syafi'i, tikus menjadi golongan hewan fasiq jika dibunuh hukumnya sunnah.
Kemudian, cicak juga merupakan hewan yang tergolong fasiq karena memiliki sejarah buruk pada zaman Nabi Ibrahim AS.
Dalam agama Islam juga menganjurkan boleh membunuh cicak dan hukumnya adalah sah diterangkan dari Hadits Riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَتَلَ وَزَغًا فِى أَوَّلِ ضَرْبَةٍ كُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَفِى الثَّانِيَةِ دُونَ ذَلِكَ وَفِى الثَّالِثَةِ دُونَ ذَلِكَ
Artinya: "Barang siapa yang membunuh cicak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang kedua." (HR. Muslim)
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa tikus dan cicak dianjurkan boleh dibunuh, meskipun harus dengan cara yang baik dan tidak memberikan tanda-tanda penyiksaan.
Lantas, apa hewan menyebabkan manusia masuk neraka jika disiksa di rumah? Syekh Ali Jaber menyatakan jenis yang dimaksud adalah kucing.
Mantan Imam Besar Masjidil Haram itu mengingat kisah pertemuan Rasulullah SAW di Masjid Nabawi. Kala itu beliau bertemu seekor kucing hendak melaksanakan shalat.
Kucing tersebut menjadi hewan kesayangan Rasulullah SAW, bahkan diberikan nama oleh beliau, yakni "Moezza".
Dalam kisah ini memunculkan cerita baru tercantum di hadits riwayat menjelaskan seorang wanita ahli ibadah masuk neraka akibat menyiksa kucing peliharaannya di rumah.
"Seorang wanita yang Rasul SAW menceritakan dan saya yakin bapak-ibu sudah banyak mengerti cerita itu," kata dia.
Ulama besar kelahiran dari Madinah itu menuturkan dalam hadits riwayat menerangkan wanita ahli ibadah dikisahkan Rasulullah SAW atas perbuatan kejinya terhadap kucing.
"Seorang wanita ahli ibadah tapi masuk neraka gara-gara apa? Gara-gara seekor kucing," tegasnya.
Ia merasa hewan hanya seekor hewan bisa melunturkan amalan ibadah yang selama dikerjakan oleh wanita tersebut.
"Gara-gara kucingnya aja masuk kok bisa gara-gara binatang masuk neraka? Apalagi kalau gara-gara manusia kepada hewan aja bisa masuk neraka," terangnya.
Syekh Ali Jaber menceritakan bahwa kucing yang dipelihara berpuluhan tahun tidak pernah merasakan kenikmatan hidupnya.
Hewan imut dan menggemaskan ini harus mendekap di dalam rumah karena tidak pernah dibebaskan dan sulit menghirup udara bebas.
Selain itu, kucingnya juga tidak pernah merasakan kenikmatan makanan dan minuman. Tubuhnya meronta-ronta seraya berpuasa atas kekejaman wanita ahli ibadah itu.
Kucing peliharaan ini akhirnya harus menahan rasa sakit yang amat perih dan menjalani hidupnya dengan tubuh layaknya busung lapar.
"Kenapa dia masuk neraka? Dia menahan kucing itu tidak dilepasin, mencari makan sendiri, dan tidak memberikan makan," tutur dia menjelaskan.
"Ada orang alasan mempelihara binatang malah ternyata dia menyiksa binatang," sambungnya.
Sebagai ulama besar sekaligus pendakwah ternama, Syekh Ali Jaber mengutip peringatan keras dari Rasulullah SAW agar tidak menyiksa hewan.
"Gara-gara kucing masuk neraka mana ibadahnya, puasanya? Enggak ada," tegasnya.
"Dia tidak punya kebaikan sama sekali. Malah dikenal wanita ini zina, nggak pernah punya kebaikan," tambah dia lagi.
Kisah wanita ahli ibadah ini menjadi penjelasan dalam salah satu hadits riwayat akibat penyiksaan terhadap kucing peliharaannya, Rasulullah SAW bersabda:
"Ada seorang wanita yang diazab karena seekor kucing. Ia mengurung kucingnya sampai mati, lalu ia masuk neraka karenanya. Ia tidak memberikan makan dan minum kucingnya. Bahkan ia mengurungnya. Ia tidak meninggalkan makan untuknya, sehingga ia memakan apa yang keluar dari bumi." (HR. Bukhari & Muslim)
Kemudian, Syekh Ali Jaber mengisahkan wanita sebagai pelacur dari Bani Israil menyelamatkan anjing liar sedang kehausan.
Kisah pertemuan wanita pelacur mendapat pertolongan dan surga dari Allah SWT dijelaskan dalam hadits riwayat karena bantu mencari air untuk anjing agar tidak kehausan.
"Oh, kasihan anjing ini. Dia merasakan haus sebagaimana saya tadi merasakan haus," sebutnya.
"Allah lihat perbuatannya. Kata Rasulullah, Allah ampuni segala dosanya dan dia masuk surga," lanjutnya lagi.
Ia menyarankan setiap manusia harus melakukan amal saleh, khususnya kepada hewan agar menunjukkan sebagai sesama makhluk sosiial dan beriman kepada Allah SWT.
"Bermacam amal saleh, tapi rutin biar pun sederhana. Karena kita tidak tahu di mana Allah sembunyikan ridho di dalam amal saleh tersebut," tutupnya.
(hap)
Load more