Surat Al An'am Ayat 38 menjadi dalil Al Quran agar manusia memberikan kasih sayang dan bisa hidup berdampingan dengan hewan, Allah SWT berfirman:
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا طٰۤىِٕرٍ يَّطِيْرُ بِجَنَاحَيْهِ اِلَّآ اُمَمٌ اَمْثَالُكُمْ ۗمَا فَرَّطْنَا فِى الْكِتٰبِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ يُحْشَرُوْنَ
Artinya: "Tidak ada seekor hewan pun (yang berada) di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam kitab, kemudian kepada Tuhannya mereka dikumpulkan." (QS. Al An'am, 6:38)
Kehadiran hewan ini, kata UAH, sebagai tanda ujian bagi manusia untuk memberikan perilaku baik dan buruk kepada sesama makhluk hidup.
"Yang pertama, ada ujian kemaslahatan di makhluk itu dicipta supaya kita mengambil maslahat kebaikannya aja dari situ," jelasnya.
Meski begitu, hewan juga membawa tanda-tanda yang bisa merugikan dan sama sekali tidak memberikan manfaat kepada manusia.
Keburukan ini menjadi perhatian serius bagi manusia agar tidak terlena bahwa beberapa hewan sangat tidak menguntungkan untuk penghuni rumahnya.
"Ada sebagian yang diciptakan dari Allah SWT sebagai ujian yang hadirkan mudharat di situ supaya kita mengetahui ada keburukan yang harus kita hindari," pesannya.
Sebagai pendakwah karismatik, UAH menyinggung cicak dinobatkan "si hewan kecil yang jahat" tinggal dalam rumah.
Load more