Artinya: "Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhulmahfuz)." (QS. Hud, 11:6)
Sebagai manusia, kita aharus melakukan pekerjaan dalam mencari nafkah tanda mulanya meraih rezeki dengan cara ikhlas.
Bahwasanya mencari nafkah melalui pekerjaan sebagai bentuk ibadah yang harus diniatkan secara ikhlas.
Ada beberapa poin menjelaskan aliran rezeki didapatkan dari pekerjaan halal.
Hal pertama menunjukkan pekerjaan untuk mencari nafkah memiliki keutamaan dan perintah dari Allah SWT.
Surat Al Mulk Ayat 15 menjadi dalil Al Quran terkait anjuran mencari rezeki seluas-luasnya, Allah SWT berfirman:
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
Artinya: "Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu dalam keadaan mudah dimanfaatkan. Maka, jelajahilah segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Hanya kepada-Nya kamu (kembali setelah) dibangkitkan." (QS. Al Mulk, 67:15)
Nafkah mengandung untuk memenuhi segala kebutuhan agar tetap hidup yang harus dilakukan dengan cara halal dijelaskan dalam hadits riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِيهِ وَإِنَّ نَبِيَّ الله دَاوُدَ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِيهِ
Artinya: "Tidak ada seorang pun yang memakan makanan yang lebih baik daripada hasil kerja tangannya sendiri, dan Nabi Allah Dawud ‘alaihissalam makan dari hasil kerja kedua tangannya." (HR. Bukhari)
Hadits riwayat lainnya menjelaskan anjuran mencari nafkah harus halal, Rasulullah SAW bersabda:
لَأَنْ يَأْخُذَ أَحَدُكُمْ حَبْلَهُ، فَيَأْتِيَ بِحُزْمَةٍ مِنْ الْحَطَبِ عَلَى ظَهْرِهِ، فَيَبِيعَهَا، فَيَكُفَّ بِهَا وَجْهَهُ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ أَعْطَوْهُ أَوْ مَنَعُوهُ
Load more