tvOnenews.com - Teks khutbah Jumat merupakan bahan materi bagi khatib yang mengisi pelaksanaan shalat Jumat.
Dalam dalil Al Quran dari Surat Al A'raf Ayat 204 menjelaskan betapa pentingnya mendengar teks khutbah Jumat, Allah SWT berfirman:
وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Artinya: "Jika dibacakan (Al Quran & khutbah Jumat), dengarkanlah (dengan saksama) dan diamlah agar kamu dirahmati." (QS. Al A'raf, 7:204)
Adapun teks khutbah Jumat kali ini bersifat singkat dan mengambil tema bertajuk "Rezeki" untuk pelaksanaan shalat Jumat pada 13 Desember 2024.
Rezeki menjadi keberkahan setiap makhluk hidup telah ditetapkan oleh Allah SWT. Meski harus upaya mencarinya melalui ikhtiar dan tawakal.
Dilansir tvOnenews.com dari laman resmi Yayasan Amal Jariyah Indonesia, Kamis (12/12/2024), berikut teks khutbah Jumat singkat bertema "Jangan Hina Orang yang Mencari Rezeki Seluas Samudera" untuk 13 Desember 2024.
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Jemaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah SWT
Pertama-tama izinkan khatib senantiasa mengajak sidang Jumat untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT atas rezeki yang selalu dilimpahkan oleh-Nya setiap jam, setiap menit, setiap detik untuk kita semua sampai saat ini.
Tak lupa, marilah kita senantiasa bersholawat dan salam sebagai tanda memberikan pujian kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya telah memperjuangkan Islam sebagai agama kebenaran dan sempurna untuk menjadi penyelamat di akhirat nanti.
Sidang Jumat yang berbahagia
Semoga kita sampai saat ini masih istiqomah dalam mempertebal keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT sebagaimana kita senantiasa bersemangat dalam menjalani kehidupan untuk kembali kepada-Nya.
Khatib ingin meminta izin akan menerangkan tema kali ini tentang pekerjaan halal menjadi salah satu upaya memperoleh aliran rezeki bertubi-tubi yang tidak boleh dihina oleh manusia.
Setiap manusia bahkan makhluk hidup mendapat tugas sebagai tantangan terberat mereka agar mendapatkan rezeki dengan cara kehormatan.
Dalam dalil Al Quran dari Surat Hud Ayat 6 mengandung tafsir rezeki telah ditetapkan atas jaminan dari-Nya, Allah SWT berfirman:
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
Artinya: "Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhulmahfuz)." (QS. Hud, 11:6)
Sebagai manusia, kita aharus melakukan pekerjaan dalam mencari nafkah tanda mulanya meraih rezeki dengan cara ikhlas.
Bahwasanya mencari nafkah melalui pekerjaan sebagai bentuk ibadah yang harus diniatkan secara ikhlas.
Ada beberapa poin menjelaskan aliran rezeki didapatkan dari pekerjaan halal.
Hal pertama menunjukkan pekerjaan untuk mencari nafkah memiliki keutamaan dan perintah dari Allah SWT.
Surat Al Mulk Ayat 15 menjadi dalil Al Quran terkait anjuran mencari rezeki seluas-luasnya, Allah SWT berfirman:
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
Artinya: "Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu dalam keadaan mudah dimanfaatkan. Maka, jelajahilah segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Hanya kepada-Nya kamu (kembali setelah) dibangkitkan." (QS. Al Mulk, 67:15)
Nafkah mengandung untuk memenuhi segala kebutuhan agar tetap hidup yang harus dilakukan dengan cara halal dijelaskan dalam hadits riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِيهِ وَإِنَّ نَبِيَّ الله دَاوُدَ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِيهِ
Artinya: "Tidak ada seorang pun yang memakan makanan yang lebih baik daripada hasil kerja tangannya sendiri, dan Nabi Allah Dawud ‘alaihissalam makan dari hasil kerja kedua tangannya." (HR. Bukhari)
Hadits riwayat lainnya menjelaskan anjuran mencari nafkah harus halal, Rasulullah SAW bersabda:
لَأَنْ يَأْخُذَ أَحَدُكُمْ حَبْلَهُ، فَيَأْتِيَ بِحُزْمَةٍ مِنْ الْحَطَبِ عَلَى ظَهْرِهِ، فَيَبِيعَهَا، فَيَكُفَّ بِهَا وَجْهَهُ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ أَعْطَوْهُ أَوْ مَنَعُوهُ
Artinya: "Jika salah seorang dari kalian mengambil seutas tali lalu membawa seikat kayu bakar di punggungnya untuk dijual, lalu ia mencukupi dirinya, itu lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik mereka memberi ataupun tidak." (HR. Bukhari)
Dua hadits riwayat ini menegaskan sebagai orang mukmin harus terus bersemangat dan pantang menyerah disertakan dengan keikhlasan hati dalam melakukan pekerjaannya.
Hal kedua, sebagai manusia tidak boleh menghina kepada para pencari nafkah halal. Ini berkaitan dengan kasus baru-baru ini memperlihatkan seorang pendakwah mengolok-olok penjual es teh.
Penjual es teh merupakan pekerjaan yang halal meskipun sering kali dipandang remeh dan sepele.
Surat Al Hujurat Ayat 11 memperingatkan agar sesama manusia tidak boleh mengolok-olok, Allah SWT berfirman:
“يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok)." (QS. Al Hujurat, 49:11)
Dalam salah satu hadits riwayat menerangkan orang yang sederhana bisa diangkat aliran rezekinya, Rasulullah SAW bersabda:
رُبَّ أشْعَثَ أغبرَ مَدْفُوعٍ بِالأبْوابِ لَوْ أقْسَمَ عَلَى اللهِ لأَبَرَّهُ
Artinya: "Bisa jadi ada seseorang yang berpenampilan lusuh dan sering diusir dari pintu-pintu, tetapi jika ia bersumpah atas nama Allah, niscaya Allah akan mengabulkannya." (HR. Muslim)
Ibadallah,
Imam Muslim meriwayatkan hadits setiap Muslim adalah bersaudara, Rasulullah SAW bersabda:
المُسْلِمُ أخُو المُسْلم: لاَ يَظْلِمُهُ، وَلا يَحْقِرُهُ
Artinya: "Seorang Muslim itu adalah saudara bagi muslim lainnya, janganlah ia menzalimi, dan merendahkannya." (HR. Muslim nomor 2564)
Sekali pun orang tersebut berniat bercanda dan lelucon tidak sepantasnya mencela para pencari nafkah yang halal. Walaupun pekerjaannya hanya bersifat sederhana.
Dalam prinsip ini mengajarkan setiap usaha manusia harus dihormati, termasuk saat mencari nafkah.
Hal ketiga, Allah SWT akan mengangkat bagi orang-orang direndahkan saat mencari ketetapan rezekinya. Bahkan mereka mendapat posisi tertinggi dalam derajatnya.
Surat Ali Imran Ayat 26 mengandung tafsir terkait kehendak meninggikan dan menurunkan derajat, Allah SWT berfirman:
قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Ali Imran, 3:26)
Kaum Muslimin rahimahumullah
Demikianlah khutbah singkat pertama dalam sesi ini, semoga senantiasa kita mendapat keikhlasan dalam mencari nafkah untuk memperoleh rezeki yang telah dijamin oleh Allah SWT.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
(hap)
Load more