Jakarta, tvOnenews.com-- Melantunkan sholawat bagi umat muslim sudah menjadi kewajiban untuk selalu mengingat Nabi Muhammad SAW. Hal ini juga disampaikan Syekh Ali Jaber, tapi ada satu perdebatan yang muncul.
Perdebatan yang dimaksud ialah penggunaan kata Sayyidina (Muhammad SAW) saat sholawat tuai beragam komentar. Ada yang menilai boleh atau tidak.
Padahal dalam Islam banyak amalan dapat meningkatkan ketakwaan umat Islam kepada Allah SWT, salah satunya dengan mengucapkan sholawat.
Sholawat memang amalan mulia yang memiliki banyak keutamaan apabila dikerjakan.
Selain itu sebagai wujud cinta kasih umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW.
Lantas, apakah penggunaan sayyidina harus dalam sholawat atau tidak?
Berikut penjelasan lengkapnya, umat muslim hal ini sangat penting untuk diperhatikan. Agar tidak keliru di kemudian hari.
Dikutip dari tayangan pada kanal YouTube Hadits TV, dikutip Sabtu (14/12/2024).
Bila kita kerap membaca sholawat, maka manusia akan mendapatkan jaminan syafaat dari Nabi Muhammad SAW.
"Amalan yang bisa menjaminkan syafaat Nabi Muhammad SAW adalah perbanyak sholawat," ungkap Syekh Ali Jaber.
Lebih lanjut, Syekh Ali Jaber menyebutkan bila ingin memperbanyak sholawat atau tidak, maka kembali pada niat dari individu masing-masing.
Tergantung dari sebesar apa keinginan Anda untuk mendapatkan syafaat.
"Dan ini kembali kepada kemauan kita, kira-kira kemauan untuk mendapat syafaat sejauh apa, sebesar apa, di situlah akan terlihat banyak sholawat atau tidak," jelasnya.
"Jadi masalah sholawat bukan masalah jumlahnya, ada orang ratusan ribu, semakin dia cinta dan betul-betul mengharapkan syafaat Nabi Muhammad pasti akan semakin banyak sholawat," sambung Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber memberikan contoh bagaimana bacaan sholawat kepada Nabi.
"Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, boleh," ujar Syekh Ali Jaber.
Lalu bagaimana dengan yang pakai sayyidina?
"Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad, boleh," jelasnya.
Syekh Ali Jaber juga mengingatkan untuk tidak meributkan masalah penggunaan sayyidina dan yang tak pakai.
"Jadi jangan ribut masalah bahasa, sayyiduna boleh, tidak pakai sayyiduna boleh, mau yang panjang boleh, mau yang pendek boleh," terang Syekh Ali Jaber.
Dengan begitu, Syekh Ali Jaber menerangkan lebih dalam tentang penggunaan sayyidina pada sholawat.
"Kalau kita bilang sayyiduna memang Nabi Muhammad sayyiduna, mau atau tidak mau, dia sayyiduna, bahkan seluruh manusia pimpinannya Nabi Muhammad SAW," tutur Syekh Ali Jaber.
"Dan Rasul sendiri bersabda Saya sayyid, memiliki keutamaan di sisi Allah SWT," sambungnya.
Setiap membaca sholawat kepada nabi bukan hanya mendapatkan syafaat, bahkan bisa mendapatkan 10 kali rahmat-Nya.
"Jangankan dapat jaminan syafaat, satu kali saja sholawat kepada Rasul dapat 10 rahmat," kata Syekh Ali Jaber. (klw)
Waallahualam
Load more