Jakarta, tvOnenews.com-- Ustaz Adi Hidayat menjelaskan seputar keutamaan penggunaan doa iftitah dalam shalat. Secara umum pakai Inni Wajjahtu, Apakah sudah benar?.
Dalam penjelasannya, Ustaz Adi Hidayat katakan hukumnya sunnah baca doa iftitah. Doa iftitah juga mempunyai keutamaan dahsyat jika diamalkan dalam shalat.
Sebab sehari-hari orang mengamalkan doa iftitah saat shalat. Kata Ustaz Adi Hidayat membacanya dengan kalimat Inni Wajjahtu.
"Kita baca tanpa paham dapat pahala dan gugur kewajiban, tapi kalau kita baca dan paham artinya maka pemahaman itu memberikan dampak pada jiwa kita," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Meksipun secara umum memang dipahami, doa iftitah jadi amalan sunnah shalat setelah melakukan Takbiratul Ihram.
Ustaz yang akrab disapa UAH ini mengungkapkan sesungguhnya ada bacaan doa dari sunnah Nabi Muhammad SAW.
Menurutnya benar kalau doa iftitah itu sunnah Nabi Muhammad SAW yang termasuk dari salah satu hadits riwayatnya.
Sebagaimana, dalam hadits riwayat menerangkan kebiasaan doa iftitah dari Nabi Muhammad SAW terletak pada penjelasan Abu Hurairah.
Menurtnya ada dalam Hadits Riwayat Bukhari Nomor 711.
"Abu Hurairah mengatakan ‘Saya pernah shalat di belakang Nabi Muhammad sampai ketika beliau bertakbir, beliau diam sejenak. Kemudian Rasulullah membaca Al Fatihah," jelasnya.
Dengan doa iftitah, ternyata bacaan berasal dari kalimat "Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna" biasa diamalkan Nabi Muhammad SAW.
"Selesai shalatnya beliau bertanya, saat saya shalat di belakang Anda, setelah takbir Anda diam. Apa yang Anda lakukan?’ Kata Nabi ‘Saya membaca Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna’," terang UAH.
Sebagimai berikut doa Iftitah dalam Shalat Sunnah Nabi Muhammad SAW
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Bacaan Latin: Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna khothooyay kamaa baa'adta baiynal masyriqi wal maghribi, Allahumma naqqinii minal khothooya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad dannasi, Allahummaghsil khothooyaya bilmaa i wats tsalji wal barodi.
Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin." (HR. Bukhari)
Kemudian, Ustaz Adi tidak membedakan kedua kalimat tersebut telah dijadikan sebagai doa iftitah yang juga dibaca Nabi Muhammad.
"Pertanyaannya, bukan mana yang benar. Tapi kapan Nabi membaca Allahumma Baid, dan kapan Nabi membaca Inni Wajjahtu" ucapnya.
Lebih lanjut, Ustaz Adi katakan saat lempar jumrah dan hendak potong hewan kurban selalu diamalkan Nabi Muhammad SAW menggunakan kalimat "Inni Wajjahtu".
"Saya melihat Rasulullah SAW saat akan menyembelih hewan kurbannya menghadap kiblat, kemudian beliau menyampaikan Inni Wajjahtu," pesan UAH.
"Jadi Inni Wajjahtu itu doa menyembelih hewan kurban," tambahnya.
Ia menginformasikan kalimat Inni Wajjahtu diterangkan Jabi bin Abdullah dari riwayat hadits Ibnu Majah Nomor 3221.
"Hadits yang pakai Inni Wajjahtu riwayat Jabir bin Abdullah di Ibnu Majah 3221," tutupnya. (klw)
Waallahualam
Load more