tvOnenews.com - Pendakwah karismatik Ustaz Adi Hidayat menguraikan ketentuan waktu dalam pelaksanaan shalat Isya.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) menganjurkan bagi orang mukmin ingin meraih pahal besar harus mengerjakan shalat Isya tepat waktu.
"Tapi lebih baik prinsipnya tunaikan dari batas awal waktu sampai ke pertengahan waktu atau tengah malam," ujar UAH dalam ceramahnya dikutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Minggu (15/12/2024).
Shalat Isya merupakan ibadah wajib terakhir yang harus dilaksanakan oleh orang mukmin setiap harinya.
Hukum mengerjakan shalat Isya adalah fardhu 'ain sebagaimana tidak boleh ditinggalkan umat Muslim untuk menyembah kepada Allah SWT.
Shalat Isya juga mengandung berbagai keutamaan, antara lain meraih pahala seperti shalat separuh malam jika dikerjakan secara berjamaah, menghapus segala dosa kecil, menjadi kabar gembira dari Allah SWT.
Kemudian, shalat Isya juga mengundang cahaya yang selalu mengelilingi orang beriman baik di dunia dan di akhirat.
Dalam hadits riwayat dari Buraidah Radhiyallahu 'Anhu menjelaskan anjuran shalat Isya berjamaah ke masjid, Allah SWT berfirman:
بَشِّرُوا المَشَّائِينَ في الظُّلَمِ إلى المَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ القِيَامَةِ
Artinya: "Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan menuju masjid-masjid, bahwa ia akan mendapatkan cahaya sempurna pada hari kiamat." (HR. Abu Dawud & Tirmidzi)
Orang-orang mukmin yang berniat istiqamah mengerjakan shalat Isya akan diteguhkan hatinya kepada Allah SWT.
Namun, ada kala orang mukmin merasa bingung terkait awal dan batas akhir waktu pelaksanaan shalat Isya yang menyebabkan mereka keliru dalam mengerjakan ibadahnya.
Waktu shalat Isya bermula di mana hilangnya awak merah dalam posisi di ufuk. Adapun waktu pertengahannya mengacu pada sepertiga malam.
Perihal batas akhir waktu pelaksanaan shalat Isya menjelang terbitnya fajar shadiq sebagai tanda masuknya waktu Subuh.
Dalam hadits riwayat menjelaskan kebiasaan Rasulullah SAW mengerjakan shalat Isya, seperti ini bunyinya:
أَخَّرَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - صَلاَةَ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ ، ثُمَّ صَلَّى
Artinya: "Nabi SAW mengakhirkan shalat isya sampai pertengahan malam, kemudian beliau shalat." (HR. Bukhari Nomor 572)
UAH pun mengingatkan ada waktu pelaksanaan shalat Isya menjadikan ibadah seorang mukmin hanya sia-sia.
Ia memahami kebanyakan orang mengakhiri shalat isya akibat kelelahan setelah melakukan pekerjaan dalam seharian.
Beberapa orang mukmin lebih pilih tidur dahulu dan mengerjakan shalat Isya di waktu pertengahan maupun akhir agar bersandingan dengan pelaksanaan Tahajud.
"Mau kita ambil jam 12 (pukul 00.00) atau kisaran sampai jam satu (pukul 01.00)," jelas dia.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu sangat mendukung jika shalat Isya diakhirkan agar menambahkan pahala dari amalan ibadah sunnah Tahajud.
Meski begitu, ia memperingatkan bahwa Allah SWT tidak menyukai dan melarang hamba-Nya menunaikan ibadah Isyanya di satu waktu ini.
Lantas, kapan waktu larangan menunaikan shalat Isya? UAH menyebutkan pada bagian sahar.
"Dianggap tidak disukai, bahkan makruh bagi orang yang sengaja mengakhirkan shalat Isya, sampai mendekat ke waktu sahar, 30 menit sebelum waktu Subuh," kata dia.
Ia menuturkan waktu sahar sebagai larangan mengerjakan shalat Isya di mana muadzin adzan Subuh telah menggetarkan berbagai amalan.
Ia menganggap hukum shalat Isya menjadi makruh karena salah satu bagian yang tidak disukai oleh Allah SWT.
Pendakwah tinggal di Bekasi ini mencontohkan semisal adzan Subuh di suatu daerah pada jam 4 pagi, maka batas akhir waktu isya tepat pada 03.30.
UAH menyampaikan hal ini agar tidak masuk golongan orang lalai dan sengaja meninggalkan Isya. Meski ibadah tersebut mempunyai waktu pelaksanaan paling panjang daripada yang lainnya.
"Itu dipandang makruh sekali pun masih ada waktunya di situ," tutupnya.
Dalam dalil Al Quran dari Surat Maryam Ayat 19 mengandung tafsir orang yang lalai melaksanakan shalat secara sengaja, Allah SWT berfirman:
فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ۙ
Artinya: "Kemudian, datanglah setelah mereka pengganti (generasi baru) yang mengabaikan shalat dan mengikuti hawa nafsu. Mereka kelak akan tersesat." (QS. Maryam, 19:59)
(hap)
Load more