"Jadi bisa diatur waktunya. Tadi sifat keduniawian, tak harus bersamaan waktu (Natal) tapi setelahnya," tuturnya.
"(beri hadiah) dengan diniatkan untuk silaturahmi, bukan terkait dengan ibadah. Jadi misalkan datang pada tanggal 26 atau 27, karena ibadahnya sudah lewat," sambung dia.
Bagaimana untuk orang mukmin yang masih ragu ingin mengucapkan selamat Natal karena didasari haram oleh agama Islam? UAH membagikan cara amannya untuk menggunakan kalimat umum.
"Boleh mengatakan kalimat tak langsung yang berhubungan dengan konteks ibadahnya, kalau kata ulama langsung sampaikan dengan kalimat umum, 'selamat ya' kita tak langsung mengambil kalimat yang spesifik pengucapan terkait ibadahnya," tandasnya.
(hap)
Load more