Pendakwah usia 51 tahun ini mempertanyakan alasan orang mukmin sangat berantusias terhadap fenomena dua hari raya tersebut.
Ia menganggap orang mukmin yang memeriahkannya seperti tanda terjadi adanya kelemahan pada keimanan mereka.
Buya Yahya membandingkan sikap dan perilaku umat Muslim antara perayaan Tahun Baru Masehi dan Tahun Baru Islam atau Hijriyah.
"Begitulah umat Islam yang lemah pendirian, kerjanya ngikut-ngikut saja. Dan memang umat Islam ini banyak yang lemah pendirian. Kita itu heboh dengan merayakan tahun baru masehi," tegasnya.
"Giliran tahun baru Hijriyah, tidur. Muncul kemunafikan di sini," tandasnya.
(han/hap)
Load more