Bandung, tvOnenews.com - Ketua Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (Baznas RI) Noor Achmad turut merespons lembaganya dinobatkan sebagai role model dalam tata kelola zakat terbaik di kawasan ASEAN.
Noor menyampaikan Baznas RI selalu memunculkkan inovasi terbaru untuk tata kelola zakat, sehingga menjadi pemantik sejumlah negara ASEAN belajar pengelolaan terbaiknya.
"Banyak yang studi banding ke Indonesia. Apa yang dilakukan selama ini mengelola zakat secara nasional, serta melalui LAZ. Ada diharapkan bisa bekerja untuk mengumpulkan dan mengelola zakat sebaik-baiknya," ungkap Noor Achmad dalam gelaran Konferensi Zakat Internasional (ICONZ) ke-8 di Bandung, Rabu (18/12/2024).
Noor mengatakan sistem pengelolaan zakat dilakukan oleh Baznas RI masing-masing mempunyai budan yang telah tersedia baik di setiap kabupaten atau kota di seluruh Indonesia.
Selain perwakilan badan, Baznas juga sukses mengelola zakat karena konsisten menciptakan kolaborasi bersama sejumlah lembaga amil zakat (LAZ).
Ia menyebutkan ada hasil yang tertata rapi dalam pengelolaan ini disebabkan adanya kolaborasi dilakukan oleh Baznas.
Ia merincikan Baznas saat ini telah memiliki delapan program prioritas, antara lain Kampung Zakat, Baznas Microfinance, Rumah Sehat Baznas (RSB).
Kemudian, program lainnya Beasiswa Baznas, Santripreneur, Rumah Layak Huni, Z-Oto,, Z-Mart, program pemberdayaan seperti Z-Chicken, serta Baznas Tanggap Bencana (BTB).
"Kita juga memberikan bantuan bagi saudara-saudara kita di luar negeri yang membutuhkan bantuan. Sampai sekarang Rp321 miliar bantuan untuk Palestina dan akan terus bertambah," jelasnya.
Sosok yang memberikan tanggapan Baznas sebagai role model tata kelola zakat, yakni General Secretary World Zakat and Waqf Forum (WZWF) H.E. Datuk Dr. Ghazali Md.
Sebagai perwakilan dari Malaysia, ia menilai lembaga pengelola zakat yang kuat dan tertata rapi saat ini dicetak oleh Baznas RI.
"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Baznas atas terselenggaranya ICONZ ke-8. Baznas telah menjadi lembaga yang kuat, dan menjadi rujukan bagi negara-negara lain," katanya.
Sementara, Dekan Faculty of Economic and Islamic Finance Brunei Darussalam Sultan Sharif Ali Islamic University Muhammad Zaki bin Haji Zaini turut berpendapat kegiatan tersebut bisa membuka mata berkaca dari Baznas RI agar negaranya menerapkan zakat yang kuat.
"Apa yang dihasilkan di konferensi ini nantinya akan kami bawa ke negara kami untuk diadaptasi dan diimplementasikan sesuai dengan ketentuan di negara kami," tandasnya.
(ant/hap)
Load more