Menurut penjelasan UAS, budaya tersebut bukan berasal dari ajaran Islam, melainkan tradisi orang Yahudi kala menyambut tahun baru.
"Budaya terompet itu adalah tradisi Yahudi menyambut tahun baru yang disebutkan dalam perjanjian lama," ujar UAS.
Tradisi tiup terompet juga dituliskan dalam kitab perjanjian lama sebagai perayaan datangnya tahun baru.
"Maka sambutlah tahun baru itu dengan meniup terompet. Kala itu terompetnya terbuat dari tanduk kerbau yang dilubangi," terang UAS.
UAS juga menegaskan bahwa sebaiknya umat muslim tidak ikut-ikutan tradisi tersebut, dan mengganti dengan hal bermanfaat seperti berdzikir pada Allah SWT.
"Anak-anak kita jangan dibelikan. Anak-anak muda, tanggal 31-1 itu semuanya pergi ke masjid, buatkan acara dzikir akbar," ucap UAS.
Load more