tvOnenews.com - Usai shalat berjamaah di masjid kerap diajak jamaah lain untuk bersalaman. Lebih baik diamkan atau ikut bersalaman? Ustaz Adi Hidayat berikan penjelasannya.
Ketika melaksanakan shalat berjamaah di masjid, sering kali diajak bersalaman oleh jamaah lain.
Bersalaman telah menjadi kebiasaan dan budaya yang dilakukan oleh jamaah kanan kirinya setelah shalat berjamaah.
Dalam satu ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan sikap yang harus dilakukan bila ada orang yang mengajak untuk bersalaman setelah shalat berjamaah.
Seperti apa penjelasan Ustaz Adi Hidayat mengenai hal tersebut? Simak informasinya berikut ini.
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Adi Hidayat Official, terdapat sebuah kaidah penting mengenai amalan yang dicontohkan oleh Rasulullah setelah mengerjakan shalat.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa setelah selesai shalat berjamaah maupun sendiri, maka lebih baik dilanjutkan dengan berdzikir kepada Allah yang kemudian berlanjut ke doa.
"Maka jika anda tuntas mengerjakan shalat, berdzikirlah kepada Allah," ungkap Ustaz Adi Hidayat pada tayangan YouTube Adi Hidayat Official.
"Jadi setelah shalat adalah dzikir, selanjutnya berdoa, dan seterusnya," sambungnya.
Ustaz Adi Hidayat. (Ist)
Bagaimana dengan bersalaman setelah shalat jamaah?
Menurutnya, terdapat keistimewaan yang dahsyat di balik bersalamannya dua orang muslim.
"Tidaklah dua orang muslim bertemu, dimanapun, kapanpun, catat kalimat itu, mau di dalam masjid, mau di luar masjid, kapan pun dalam kondisi yang dibenarkan," ujarnya.
Keistimewaan yang akan didapatkan setelah bersalaman yaitu menggugurkan dosa.
"Keduanya bersalaman, maka diampuni dosa-dosa yang melekat pada keduanya," katanya.
"Tapi salamannya itu ada kelapangan dalam hati," lanjutnya.
Lalu, apakah boleh jika bersalaman dilakukan setelah salam shalat?
Secara tegas Ustaz Adi Hidayat menjelaskan hukumnya boleh-boleh saja bila ingin bersalaman setelah shalat berjamaah.
Namun, yang perlu dipahami bahwa Rasulullah SAW tidak mencontohkan untuk melakukan salaman setelah salam shalat.
"Boleh, kalau bicara dalil itu boleh, cuman persoalannya contoh tidak ada," imbuhnya.
"Kaidah mengatakan kalau contoh tidak ada ya enggak ada masalah, yang penting ada dalil," lanjutnya.
Bukan cuma itu, Ustaz Adi Hidayat juga mengingatkan tentang urutan prioritas dalam melakukan suatu amalan.
"Tapi kaidah mengatakan, kalau dalil tanpa contoh bertemu dalil plus contoh maka dahulukan dalil plus contoh dan akhirkan dalil tanpa contoh," jelas Ustaz Adi Hidayat.
"Jadi begitu Assalamua'laikum warahmatullah, Anda dzikir terlebih dahulu," sambungnya.
Adapun yang dicontohkan oleh Nabi adalah bersalaman setelah dzikir dan doa selesai begitu akan beranjak dari masjid.
Sementara yang dianjurkan untuk diutamakan begitu selesai shalat adalah dzikir dan doa, bukan bersalaman.
"Kayak Nabi, begitu selesai shalat beliau bersalaman, sahabat mengejarnya, salaman mengejar Nabi, haditsnya shahih," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Jadi enggak ada masalah, tapi kita pahami fiqih prioritas," lanjutnya.
Lantas, bagaimana bila ada yang mengajak bersalaman setelah shalat berjamaah?
Ustaz Adi Hidayat menyarankan untuk tetap merespon ajakan bersalaman tersebut sambil terus berdzikir sehingga orang tersebut mengetahui bahwa lebih baik dzikir serta doa terlebih dahulu dibanding bersalaman.
"Respon tangannya, terus dzikir, merespon plus ada nilai dakwah di dalamnya," tandasnya. (far/kmr)
Load more