“Beliau ingin istirahat di sebuah masjid, begitu masuk diusir oleh marbot masjid, marbot itu tidak tahu kalau itu Imam besar karena dia tidak pernah bertemu, hanya mendengar nama Imam Ahmad,” kata UAH.
Bahkan setelah keluar dari masjid dan istirahat di selasar, Imam Ahmad kembali diusir dengan kasar oleh Marbot tersebut.
“Imam Ahmad belum paham kenapa bisa terjadi seperti itu, kemudian Imam Ahmad berjalan dan tiba-tiba ada tukang roti sedang membuat adonan,” tutur UAH.
Tukang roti yang melihat Imam Ahmad kecapean lantas menyapa dan menawarkan untuk beristirahat.
“Tukang roti belum tahu siapa orang tersebut, namun ia membantu karena melihat Imam Ahmad kecapean,” katanya.
Saat sedang istirahat, Imam Ahmad memperhatikan, si tukang roti yang setiap membuat adonan ia selalu mengucapkan istighfar.
Imam Ahmad paham namun ia ingin menguji si tukang roti. Kemudian bertanyalah ia kepada tukang roti alasan dia selalu istighfar saat membuat adonan.
“Kemudian tukang roti itu menjawab bahwa tidak pernah saya mengerjakan sesuatu yang saya selingi dengan istighfar, dengan itu Allah kabulkan apa yang saya mohonkan,” ujar Adi Hidayat.
Namun tukang roti kemudian mengatakan bahwa dari semua doanya hanya ada satu doa yang belum dikabulkan yakni bertemu dengan Imam Ahmad bin Hanbal.
“Belum terkabul sampai sekarang apa itu saya bermohon kepada Allah supaya sebelum saya meninggal atau Imam Ahmad meninggal saya berjumpa dengan beliau, itu saja yang sampai sekarang belum terkabulkan,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Mendengar jawaban itu sontak Imam Ahmad bin Hanbal berteriak Allahu Akbar.
Load more