"Ini dilakukan secara sistematis dan rutin. Tidak hanya satu jenis MTQ saja, tetapi ada sekitar 25 kegiatan MTQ mulai dari narapidana, perguruan tinggi, buruh, hingga dharmawanita," sambungnya.
Kegiatan MTQ ini menunjukkan sebagai cara menjaga hubungan yang harmonis dan kolaborasi antara institusi pendidikan dan pemerintah. Apalalagi, pelaksanaannya juga melibatkan masyrakat untuk menjaga nilai Al Quran dan memperkaya pendidikan berbasis Islami.
Sementara, Ketua Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai Syafiuddin turut menyampaikan pendapatnya bahwa komitmen yayasannya menggencarkan pendidikan berbasis nilai Islam sejak berdiri pada 1985.
Pendidikan nilai Islami ini menjadi komitmen yang dilakukan yayasannya terkhusus untuk para imam masjid agar memiliki wawasan global.
"MTQ ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga upaya edukasi untuk membumikan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya, kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran beragama yang humanis dan terbuka, serta menjadi wahana dakwah untuk menyempurnakan akhlak," ujar Syafiuddin.
Berdasarkan pantauan data, sebanyak 304 peserta mengikuti pelaksanaan MTQ Imam Masjid dan Pelajar se-Jabodetabek yang telah dilaksanakan sejak 20 Desember-22 Desember 2024.
Kegiatan ini menunjukkan tujuan menciptakan kolaborasi antara Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM), Kementerian Agama (Kemenag), Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai hingga Nasaruddin Umar Office (NUO).
Load more