tvOnenews.com - Ulama besar di Indonesia, almarhum Syekh Ali Jaber pernah menyampaikan kebiasaannya setelah shalat membaca doa khusus ini.
Syekh Ali Jaber menegaskan amalan doa ini mengandung keutamaan besar walaupun memiliki kalimat yang cukup panjang untuk diucap setelah shalat.
"Doa ini sangat luar biasa tapi memang agak panjang sedikit," ujar Syekh Ali Jaber kepada jemaahnya dikutip dari kanal YouTube Media Amalan, Selasa (24/12/2024).
Bahwasanya doa setelah shalat menjadi salah satu anjuran yang digencarkan Rasulullah SAW kepada umatnya.
Setiap umat Muslim setelah mengerjakan shalat Fardhu dan sunnah dianjurkan berdoa agar selalu mendapat ampunan dari Allah SWT.
Tak hanya ampunan dosa, orang mukmin melantunkan doa setiap selesai shalat menjadi waktu terbaik menyampaikan kebutuhan hajat agar cepat terkabulkan oleh-Nya.
Doa setelah shalat juga menandakan orang yang selalu mempertebal keimanan dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Dalil Al Quran mengenai anjuran berdoa setelah shalat telah tercantum dalam Surat Gafir Ayat 60, Allah SWT berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ
Artinya: Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina." (QS. Gafir, 40:60)
Sebagai pendakwah sekaligus ulama besar, Syekh Ali Jaber mengajak kepada jemaahnya untuk selalu menerapkan doa dari kebiasaannya selepas shalat.
"Ada sebuah doa, saya harap jemaah bisa memahaminya dan mempelajarinya, apalagi kalau mampu menghafal dan terus berdoa dengannya," saran dia kepada jemaahnya.
Mantan Imam Besar Masjid Nabawi sejak usia muda ini membocorkan bahwa amalan doa tersebut mengandung seluruh bacaan Asmaul Husna.
Kandungan berupa kalimat Asmaul Husna ini membuat amalan doa tersebut mendapat keistimewaan.
"Makna yang terkandung di dalamnya itu luar biasa, dan di situ juga bagaimana Allah SWT menyebutkan Asmaul Husna secara umum," katanya.
"Melalui doa ini, saya selalu setiap habis shalat selalu baca ini," lanjut dia menambahkan.
Menurutnya, setiap umat Muslim bahkan Nabi hingga malaikat tidak mengetahui bacaan doa ini mengandung kalimat Asmaul Husna.
"Lengkap, sempurna, kita memohon dan memanjatkan munajat kita kepada Allah SWT melalui Asmaul Husna yang kita tahu maupun yang kita tidak tahu," tuturnya.
Selama ini kalimat Asmaul Husna memiliki 99 bacaan yang di dalamnya terdapat nama-nama Allah SWT.
Namun begitu, pendakwah ini berasumsi ada nama Allah SWT lainnya yang masih rahasia dan diungkap melalui bacaan doa tersebut.
"Tetapi Allah memiliki Asmaul Husna lebih banyak, bahkan ulama berkata tidak dibatasi jumlahnya," katanya.
Ia melanjutkan bahwa hari Kiamat akan menjadi pengungkapan nama Allah SWT yang belum disebutkan melalui Asmaul Husna.
"Dan nanti hari Kiamat ketika Nabi Muhammad sujud di hadapan Allah untuk memberikan syafaat kepada seluruh manusia agar Allah segerakan hisab, dan dia bermunajat berdoa kepada Allah SWT, dengaan pujian-pujian dengan nama-nama yang tidak pernah mengenal nama tersebut," paparnya.
Syekh Ali Jaber menganjurkan umat Muslim terkhusus para jemaahnya tidak luput berdoa kepada Allah SWT saat baru menyelesaikan shalat.
"Maka jemaah sekalian, tolong hafal doa ini, pahami, doa ini," pesannya lagi.
Ia menyebutkan doa ini menjadi penenang hati saat dihadapi masalah bertubi-tubi dan selalu diterapkan olehnya baik setelah shalat Fardhu dan sunnahnya.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ
Bacaan Latin: Allahumma inni 'abduka ibnu 'abdika ibnu amatika naashiyatii biyadika, maadli fiyya hukmuka, 'adlun fiyya qhodlouka, asaluka bikullismi huwa laka, sammaita bihi nafsaka, au 'allamtahu ahadam min khoqhika, au anzaltahu fii kitaabika, awis taktsarta bihi fii 'ilmil ghoibi ;indakam an taj'alal quraana rabii'a qolbii, wa nuura shodrii, wajalaa huznii, wa dzahaab hammii.
Artinya: "Ya Allah, sungguh aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku pada diriku, keputusan-Mu adil terhadapku, Aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang merupakan milik-Mu, nama yang engkau lekatkan sendiri untuk menamai diri-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang di antara hamba-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar engkau menjadikan Alquran sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghilang kesedihanku dan pelenyap keresahanku."
(far/hap)
Load more