“Itu ibadah muamalah, bukan ibadah mahdhah. Sekedar budaya. Jadi ya gak apa-apa mengucapkan. Cuma kalau ingin menghibur orang yang melarang, ya jangan mengucapkan,” selorohnya.
Dengan pernyataan ini, Cak Nun ingin menunjukkan bahwa ucapan selamat Natal tidak perlu dianggap sebagai bentuk pengakuan teologis, melainkan sebagai wujud penghormatan budaya.
Lebih lanjut, Cak Nun mengingatkan pedoman penting yang terdapat dalam Al-Qur’an, yaitu ayat terakhir surat Al-Kafirun: Lakum dinukum waliyadin (Untukmu agamamu, dan untukku agamaku).
Ayat ini, menurutnya, menjadi dasar umat Islam untuk bersikap terhadap perbedaan agama.
Ia mengajak umat Islam untuk tidak bersikap keras terhadap umat lain, namun tetap bersikap tegas dan menjaga identitas keimanan.
“Kita itu jangan bersikap keras pada mereka, tapi bersikap tegas,” tegas Cak Nun.
Cak Nun juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan semua orang, terlepas dari perbedaan agama.
Load more