tvOnenews.com - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir dipuji-puji banyak pihak setelah didapuk sebagai tokoh yang menukangi sepak bola di Tanah Air.
Namun ternyata bukan hanya religius, Erick Thohir disebut-sebut mempunyai keturunan dari tokoh penyebar Islam.
Siapakah tokoh penyebar Islam di Tanah Air yang berhubungan dengan Erick Thohir?
Erick Thohir saat ini memang sangat fokus menahkodai Timnas Indonesia.
Pria yang akrab disapa ET ini terus meningkatkan kualitas Garuda dari level senior hingga muda, hingga memutuskan naturalisasi beberapa pemain guna memperkuat timnas Indonesia.
Bahkan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) diminta berguru kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dalam membangun kekuatan Timnas Indonesia melalui pemain keturunan.
Hal ini karena keputusan Erick Thohir untuk memanggil pemain-pemain diaspora kembali ke Tanah Air berbuah positif bagi perkembangan Timnas Indonesia beberapa tahun terakhir.
Timnas Indonesia saat ini mulai diperhitungkan setelah mampu bersaing di Piala Asia 2023 dan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Namun ternyata, selain dianggap berhasil menukangi sepak bola di Indonesia, Erick Thohir pernah disebut keturunan Kesultanan Banten.
Dilansir dari Intime, pada Rabu (25/12/2024), Erick Thohir mempunyai nenek moyang sebagai utusan Banten.
Leluhur dari Erick Thohir bertugas sebagai tokoh penyebar agama Islam sampai ke bagian Barat.
Ketika berkunjung ke Banten, Ketua Umum PSSI itu tidak lupa mengerjakan shalat Jumat di tanah leluhurnya. Ia juga mengisi kegiatan ziarah di Masjid Agung Banten Lama, Kesultanan Banten.
Dari kunjungan itu, terungkap asal-usul Erick Thohir yang ternyata berasal dari keturunan Tanah Banten.
Erick semakin menunjukkan silsilah keturunannya melalui proses diskusi setelah berziarah. Kebetulan ia berbincang dengan masyarakat umum di sana.
Erick juga menyempatkan untuk berkunjung ke kediaman dari Ketua Umum Dewan Pembina Kasepuhan Kenadziran Kesultanan Maulana Hasanuddin Banten KH Tb Ahmad Syadzili Washi.
"Pak Menteri berkisah leluhurnya berasal dari Gunung Sugih. Di sana ada kampung bernama Rumbih," ungkap Syadzili.
Sosok yang juga Pimpinan Ponpes Al-Qur'aniyah itu menyebutkan bahwa keluarga keturunan Kesultanan Banten pada akhirnya mempunyai sejarah unik yang masih rahasia di Gunung Sugih.
"Kampung di dekat Gunung Sugih itu dibuka oleh Pangeran Ariya Dhillah yang memiliki julukan Pangeran Sangga Wulung Langlang Buana. Sang pangeran yang membabat alas," jelasnya.
Kala itu Pangeran Ariya Dhillah, kata Syadzili, mendapat tugas dari sosok ayahnya bernama Sultan Maulana Hasanuddin. Sang pangeran mempunyai amanah agar agama Islam disebar sampai ke Barat.
"Ketika itu belum ada nama Lampung, Pangeran lalu pergi ke Sumatera dan berhenti ketika berjumpa sungai besar setelah melewati Gunung Sugih," tuturnya.
Saat di sungai, ia memutuskan agar bersinggah sementara bersama pasukannya. Bahkan keluarga dari kerajaannya juga sampai melakukan pernikahan dengan warga sekitar.
"Tujuannya agar keturunan daerah tersebut memiliki ‘jejeg’ Banten, alias darah Banten," imbuhnya.
Di sana, ia menyebutkan salah satu tokoh terkenal mempunyai darah Banten. Itu dipegang oleh Pangeran Manggala.
Ketika di Gunung Sugih, Pangeran Ariya Dhillah kembali melanjutkan perjalanannya. Mereka terus berjalan sampai tiba di Palembang.
"Itulah sebabnya nama Ariya Dhillah juga akrab dan dihormati oleh masyarakat Sumatera Selatan," ucapnya.
Meski demikian, Sekretaris Jenderal Dewan Pembina Kasepuhan Kenadziran Kesultanan Banten, H. Tubagus M Hasan Fuad tidak serta merta mengakui ungkapan dari Syadzili, meski kebutuhan itu sangat penting didapatkan sebagai informasi terbaru.
Fuad mengingatkan data verifikasi terkait asal-usul Erick diduga dari keturunan Sultan Banten harus dipertegas dengan jelas.
"Bila dilihat dari zaman sekarang, Pak Erick keturunan ketiga belas atau keempat belas," tegas Fuad.
Pada dasarnya ada beberapa keturunan dari Kesultanan Banten. Mereka di antaranya mempunyai gelar tubagus, ratu, entol hingga mas yang tersebar di seluruh nusantara.
"Namun, di era kolonial banyak keturunan asli sultan melepas gelar dari namanya untuk menghindari permusuhan dengan Belanda," ungkap Fuad.
"Ada yang mirip Arab. Ada yang mirip Sunda. Adapula yang ketiganya," sambungnya.
Sementara, Erick Thohir memberikan pendapatnya terkait asal-usul keturunannya. Ia hanya tersenyum sambil menyumbangkan bantuan sosial untuk para santri dari Pondok Pesantren Al-Qur'aniyah Kesultanan Banten.
"Saya perlu merunut dulu ke leluhur keluarga di Lampung," tandas Erick.
(hap/put)
Load more