tvOnenews.com - Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya pernah menyinggung soal suami dipanggil sang istri dengan sebutan ayah.
Panggilan ayah ini, kata Buya Yahya, sebagai tanda istri benar-benar menganggap bahwa sang suami menjadi kepala rumah tangga yang baik.
Namun begitu, Buya Yahya mengingatkan ada beberapa hal harus diketahui saat istri menyebut ayah saat memanggil suami.
"Buya tidak mengatakan itu salah, cuma kurang indah dong," ungkap Buya Yahya dalam suatu kajian dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Kamis (26/12/2024).
Bagi orang telah melakukan pernikahan dan menjadi suami istri tengah menjalankan ibadah yang panjang.
Suami istri membangun keimanan dan ketakwaan sangat penting guna memperoleh kebaikan dan dilimpahkan keberkahan dalam rumah tangga.
Semua orang telah menikah mengharapkan agar rumah tangganya bisa sakinah, mawadah dan warahmah. Meski pencapaian ini harus memerlukan peran dilakukan mereka saat menjadi suami istri.
Dalil Al Quran mengenai pernikahan telah tercantum dalam Surat An Nisa Ayat 1, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Artinya: "Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu." (QS. An Nisa, 4:1)
Setelah mereka melakukan pernikahan akan melahirkan kepala rumah tangga yang di mana suami berperan sebagai pemimpinnya.
Peran suami membimbing keluarga agar senantiasa menanamkan kebaikan dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Salah satu hadits riwayat menerangkan peran suami dalam rumah tangga, Rasulullah SAW bersabda:
"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin dalam keluarganya dan dia bertanggung jawab atas apa-apa yang dipimpinnya." (HR. Bukhari)
Adapun seorang istri harus menghormati suami yang berperan menjadi kepala rumah tangga guna menjaga keharmonisan.
Ada kala bagi perempuan telah menjadi ibu atau berstatus istri kerap kali memanggil suami dengan sebutan bapak, abi, ayah dan sebagainya.
Beberapa orang menyebutkan sebutan kepada suami mengandung kata ayah dianggap haram dalam agama. Bahkan bisa menimbulkan dosa.
Sebagai seorang pendakwah karismatik, Buya Yahya mengatakan sebenarnya sebutan ayah tidak ada larangannya.
Namun begitu, pendakwah usia 51 tahun ini berpendapat ada perspektif saat suami dipanggil ayah akan mengandung makna berbeda.
"Pak tua nanti suamimu," katanya.
Meski demikian, ia menyebutkan tidak masalah seorang istri memanggilnya dengan sebutan itu apabila untuk memberikan ajaran dan pendidikan yang baik kepada anak.
"Cuma kalau ngajari sama anak oke sah, tapi kalau di kamar jangan papah lagi dong," katanya.
Sebaliknya, pendakwah kelahiran asal Blitar ini menyarankan di mana suami istri mempunyai waktu khusus bisa menciptakan sikap romantis.
"Ayang, gitu, pelat-pelet gitu biar kelihatan cantik," saran dia.
Ia berasumsi bahwa dalam pernikahan harus menciptakan kreativitas agar keharmonisan tetap terjaga dan semakin menumbuhkan rasa cinta.
"Jadi begitulah, pandai-pandai punya seni bercinta, jangan orang monoton," tegasnya.
Buya Yahya kembali menegaskan dalam agama Islam tidak menjadi masalah selama ada hal-hal mengandung kebaikan dengan panggilan tersebut.
"Kami tidak melarang ya enggak dosa, cuma yang indah dong, masa baru anak satu dibilang ibu, ama," tandasnya.
(far/hap)
Load more