tvOnenews.com - Ziarah kubur adalah saat dimana seseorang berkunjung ke makam seseorang yang sudah meninggal dunia.
Di Indonesia ada kebiasaan ziarah ke makam-makam tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam penyebaran agama Islam, seperti salah satunya Wali Songo.
Dalam sebuah kesempatan, seorang jemaah bertanya kepada Ustaz Adi Hidayat bahwa ayahnya sering ikut acara ziarah ke Wali Songo.
“Saya takut ayah saya terjebak dalam syirik, bagaimana saya berdakwah kepada ayah saya,” tanya si jemaah itu.
Mendapat pertanyaan tentang ziarah, Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa ziarah kubur diizinkan dalam Islam.
Kemudian selanjutnya, Ustaz Adi Hidayat menggaris bawahi pertanyaan apakah dibolehkan dalam Islam, kita mengunjungi orang yang sudah meninggal dunia dengan cara ziarah kubur?
Namun Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa ziarah kubur diperbolehkan selama yang didoakan adalah jasad yang dikuburkan di sana.
"Ada istilah ziarah kubur. Apa yang dilakukan? Mendoakan mereka. Nabi bahkan mengatakan silahkan ziarah kubur," jelas UAH, dilansir tvOnenews.com pada Kamis (26/12/2024) dari ceramah beliau di Akhyar TV.
Namun Ustaz Adi Hidayat mengakui bahwa memang dulu Nabi Muhammad SAW pernah melarang jamaahnya untuk melakukan ziarah kubur.
Hal itu dilakukan kata Ustaz Adi Hidayat dilakukan Nabi Muhammad SAW tentu bukan tanpa dasar, sebab pada zaman jahiliyah, bila ada orang yang sudah meninggal dunia, maka akan diratapi kematiannya secara berlebihan.
Adapun ratapan ini dulu dilakukan dengan maksud untuk menunjukkan bahwa orang yang meninggal dunia tadi adalah orang baik semasa hidupnya.
Bahkan di masa itu, sampai muncul orang-orang bayaran hingga jasa penyewaan orang menangis untuk menangisi dan meratapi jenazah orang meninggal.
"Jasa menyewa orang nangis. Jadi jika Anda dikenal dengan orang buruk, ah sewa jasa orang nangis, rombongan. Untuk menangis saja, meratap, ada itu zaman jahiliyah," jelas UAH.
Maka saat itu Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk melarang ziarah kubur.
Hal ini menurut Ustaz Adi Hidayat, bila kebiasaan ini terus dibiarkan dan berlanjut, maka akan menjadi kultur atau budaya di masyarakat yang melekat.
"Biasanya budaya itu muncul dari biasa. Biasa itu muncul dari kebiasaan, kebiasaan itu akan menjadi tradisi nantinya. Maka ketika ada tradisi itu kuat di masyarakat, iman masih lemah," jelas UAH.
Hal ini karena iman orang-orang saat itu masih lemah, ditambah hadirnya tradisi seperti itu. Oleh karenanya, Nabi Muhammad SAW melarang kebiasaan ziarah kubur saat itu.
Jadi bukan ziarah kubur dilarang, tapi yang dilarang saat ada orang meninggal kemudian tradisi tersebut lebih kuat daripada nilai-nilai keislaman.
Maka ketika iman sudah kuat, dari situlah muncul sabda Nabi SAW, berikut hadisnya.
Rasulullah SAW bersabda,
"Dulu aku melarang kalian berziarah ke kubur, tetapi sekarang berziarahlah ke kubur, karena itu dapat mengingatkan kalian kepada akhirat." (HR. Muslim)
Lalu dari sinilah jelas bahwa ziarah kubur boleh dalam Islam dan menjadi pengingat akan kematian.
Namun sebagai Muslim yang baik sebaiknya mengetahui apa saja yang harus dilakukan saat ziarah kubur dan apa yang dilarang untuk dilakukan.
"Sekarang antum katakan, saya ingin ziarah walisongo. Boleh. Apa yang dilakukan saat ziarah kubur itu? Ah turunkan lagi hadist-hadist Nabi-nya.," pungkas UAH.
"Doakan mereka. Apa doanya? Salam dulu. Ziarah,” sambungnya.
Bahkan ketika kepada Nabi Muhammad SAW, kita juga ziarah ketika umrah.
“Bahkan antum kepada Nabi, ke Madinah, ziarah. Assalamualaikum ya Rasulullah," sambungnya.
“Sampaikan salam lalu sunnah nabi berdoa,” saran UAH seraya menambahkan.
Adapun doa yang disarankan disampaikan untuk jasad di alam kubur seperti misal sedang ziarah ke Wali Songo, Ustaz Adi Hidayat menyarankan sebagai berikut.
“Doakan jasad yang ada di alam kubur. Hadirkan pahala, muliakan keluarganya,” sarannya.
Kemudian tutup dengan doa untuk diri sendiri.
“Ya Allah kami sadar kami akan wafat maka wafatkan kami seperti mereka wafat dalam kebaikan,” ujar UAH.
Namun Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa ketika ziarah dilarang meminta-minta kepada kuburan.
“Yang tidak boleh minta-minta di kuburan. Pegang nisan, cucu saya mau lahiran bantu. Yang di dalam saja gak bisa keluar,” tandas UAH.
Bahkan UAH mengaku dirinya pernah mengajak jamaah melakukan Jejak Islam di Nusantara.
Ia dan rombongan mendatangi tempat-tempat yang jadi saksi penyebaran Islam di Indonesia.
Beliau menjelaskan siapa tokoh itu, apa yang dilakukan hingga wafatnya.
Ketika di kuburan, UAH mengajak semua mendoakan dan mengambil hikmah dari hal-hal baik yang dilakukan tokoh penyebar Islam itu.
Bahkan kata Ustaz Adi Hidayat, makam sering kali ditutupi dengan pasujudan agar masyarakat tidak mengkultuskan.
Oleh karenanya, Ustaz Adi Hidayat mengajak setiap Muslim untuk tidak saling mencela atau merasa benar.
“Kita tidak harus saling mencela. Lihat pahami ambil cara yang hikmah,” saran UAH.
“Kita tidak harus menyakiti orang lain,” sambungnya.
Wallahu’alam bishawab
(put)
Load more