tvOnenews.com - Pendakwah karismatik Ustaz Adi Hidayat membagikan konsep rezeki yang sangat sederhana dalam suatu kajiannya.
Sebagai pendakwah ternama, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyebutkan bahwa "bergerak" menjadi konsep rezeki agar diberikan keberkahan berupa kaya raya.
"Ini sebetulnya di situ sederhana kalau kita mau bergerak aktivitas datang rezeki. Kalau kita mau bergerak ada itu rezeki," ungkap UAH disadur dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Kamis (26/12/2024).
Bahwasanya dalam agama Islam menerangkan rezeki sebagaimana bentuk sesuatu berupa kenikmatan dan keberkahan atas pemberian dari Allah SWT.
Rezeki akan mengalir deras saat diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya.
Perihal rezeki, memiliki bentuk baik berupa material dan non-material yang berguna untuk memenuhi segala kebutuhan setiap makhluk hidup.
Rezeki bisa berbentuk harta, makanan, nafkah, kesehatan, ilmu pengetahuan, maslahat, pendapatan, hati dan jiwa yang tenang, dan berbagai keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT.
Surat Hud Ayat 6 telah menjadi dalil Al Quran terkait setiap rezeki makhluk hidup ditetapkan sesuai porsinya masing-masing, Allah SWT berfirman:
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
Artinya: "Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhulmahfuz)." (QS. Hud, 11:6)
Namun, setiap makhluk hidup khususnya manusia mengharuskan bisa merasakan ketetapan aliran rezeki melalui upaya yang dilakukan mereka.
Sebab, setiap makhluk hidup harus berikhtiar dan bertawakal saat menggapai porsi rezekinya masing-masing telah dijelaskan dalam Surat Al Isra Ayat 30, Allah SWT berfirman:
اِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۗاِنَّهٗ كَانَ بِعِبَادِهٖ خَبِيْرًاۢ بَصِيْرًا ࣖ
Artinya: "Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkan (-nya bagi siapa yang Dia kehendaki). Sesungguhnya Dia Maha Teliti lagi Maha Melihat hamba-hamba-Nya." (QS. Al Isra, 17:30)
Soal ikhtiar dan tawakal ini, UAH menyebutkan pergerakan sebagai konsep rezeki yang paling sederhana.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu mengambil contoh dari "tukang parkir" sebenarnya sedang menerapkan konsep rezeki yang sederhana.
"Anda keluar tuh begitu di perempatan jalan kan orang cuman prit Anda parkir," ucap dia.
"Tiba-tiba dengan peluit itu baru keluar sedikit, prit, kadang enggak pakai peluit," sambungnya menjelaskan.
Hanya menggunakan pluit, kata UAH, tukang parkir pasti telah mendapat uang meskipun jumlahnya sedikit dari orang yang ditolong mereka.
"Kalau kita mau bergerak sebetulnya rezeki itu turun hanya nanti ada yang diakumulasikan, ada yang seketika diberikan," katanya.
Pendakwah lulusan S2 di UIN Bandung ini juga mencontohkan soal para pencari kerja (pencaker) berusaha mendapat pekerjaan selain tukang parkir.
Para pencaker ini, menurut UAH, merupakan konsep rezeki yang dahsyat atas ikhtiar dan tawakal dilakukan mereka untuk bertahan hidup.
"Pernah enggak Anda cari pekerjaan bahasa manusia ditolak di sini tolak di situ, tolak di sini lagi," jelasnya.
Ada pepatah mengatakan bahwa setiap usaha tidak akan mengkhianati hasil selaras dengan konsep rezeki ini.
Orang-orang yang bergerak meskipun dilakukan sederhana akan mendapat aliran rezeki seluas samudera sebagai ganjaran setimpal dari Allah SWT.
"Tapi tiba-tiba setelah seminggu dua minggu satu bulan, Anda mendapatkan pekerjaan yang tawaran gajinya di luar ekspektasi Anda," tutupnya.
(hap)
Load more