tvOnenews.com - Meminta air doa kepada ustaz atau orang shaleh untuk kesembuhan penyakit merupakan kebiasaan yang umum di masyarakat. Buya Yahya jelaskan hukumnya.
Ketika pengobatan medis tidak memberikan hasil maksimal, beberapa orang mencari alternatif melalui doa yang diyakini bisa membawa kesembuhan.
Dalam salah satu tayangan dakwah di kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya memberikan penjelasan mendalam mengenai hal ini.
Ia mengawali jawabannya dengan memuji tindakan seorang jamaah yang bertanya tentang hukum meminta air doa untuk kesembuhan kakaknya.
"Anda adalah sebaik-baiknya adik yang berfikir tentang kakaknya, ukhuwah persaudaraan yang harus dijaga, Anda sampai begitu semangatnya menginginkan kakak Anda sembuh," kata Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Al-Bahjah TV.
Menurut Buya Yahya, dalam Islam, meminta doa kepada orang shaleh, termasuk ustaz, adalah hal yang diperbolehkan dan diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Praktik ini dikenal dalam bahasa hadits sebagai ruqyah.
"Memang diajarkan kita untuk minta doa, diperkenankan, dan bahasa haditsnya adalah ruqyah," jelas Buya Yahya.
Namun, Buya menekankan bahwa ruqyah yang dimaksud haruslah sesuai dengan syariat Islam, yakni dengan membaca ayat-ayat Al-Quran seperti Al-Fatihah atau doa-doa lainnya.
"Ruqyah itu minta kepada orang yang kita duga dia shaleh untuk membacakan ayat-ayat Quran, kemudian baca Fatihah atau apa saja, itu ruqyah," terang Buya Yahya.
Buya Yahya mengingatkan, dalam proses ini, keyakinan harus tetap kepada Allah SWT sebagai satu-satunya sumber kesembuhan. Peran ustaz atau orang shaleh hanyalah sebagai perantara doa.
"Untuk orang yang sakit, sah ada, Nabi SAW mengizinkan ruqyah. Dan Anda tetap berkeyakinan bahwa yang menyembuhkan adalah Allah SWT," sambungnya.
Ia juga mengingatkan bahwa ruqyah yang benar tidak melibatkan hal-hal yang bertentangan dengan syariat.
"Cuman ruqyah itu nggak macam-macam, ruqyah itu sederhana. Orang mendoakan dengan Al-Fatihah, dengan bacaan ayat Al-Quran, kemudian selesai," tegas beliau.
Buya Yahya memastikan bahwa meminta air doa atau doa dari orang shaleh bukanlah perbuatan syirik, asalkan dilakukan sesuai syariat. Sebaliknya, hal ini termasuk sebuah kebaikan.
"Jadi kalau datang ke orang shaleh kemudian dikabulkan dan penyakit sembuh, Alhamdulillah," ujar Buya Yahya menegaskan kembali ucapannya.
"Jadi Anda tidak syirik, Anda benar sesuai syariat, karena secara dhohir Anda sudah pergi pengobatan ke dokter dan sebagainya, kemudian Anda pergi ke ustadz," tambahnya.
Permintaan doa ini sah dilakukan dengan catatan bahwa ustaz yang dimintai doa tidak melakukan hal-hal yang melanggar ajaran Nabi.
Ustaz hanya perlu membaca doa-doa atau ayat Al-Quran, tanpa tambahan praktik lain yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW.
"Asalkan ustaznya dalam mengobati ya sesuai yang diajarkan Nabi tidak macam-macam, cukup membaca doa-doa, mendoakan," kata Buya Yahya mengingatkan.
Buya Yahya menutup penjelasannya dengan menegaskan bahwa meminta doa kepada orang shaleh adalah tindakan yang sesuai syariat dan bukan bentuk kesyirikan.
Hal ini, menurutnya, merupakan cara yang sah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT demi kesembuhan.
"Ini boleh, sah yang seperti itu dan bukan sebuah kesyirikan, dan itu sebuah kebaikan, kembalinya tetap kepada Allah melalui orang yang kita duga shaleh," tutup Buya.
Meminta air doa atau doa kepada ustaz untuk kesembuhan penyakit bukanlah perbuatan syirik, selama dilakukan dengan keyakinan bahwa Allah SWT yang menyembuhkan.
Praktik ini juga harus sesuai syariat Islam tanpa tambahan hal-hal yang melanggar ajaran Nabi.
Dengan pemahaman ini, masyarakat dapat terus menjalankan tradisi meminta doa kepada orang shaleh sebagai bentuk ikhtiar dan tawakal kepada Allah SWT.
Wallahu a'lam bisshawab.
(gwn/asl)
Load more