Di negeri jiran itu, konsep bank emas diterapkan dengan dukungan pemerintah melalui regulasi yang jelas dan sosialisasi yang masif.
Bank emas di sana juga terintegrasi dengan platform syariah, sehingga menarik segmen pasar yang lebih luas, terutama umat Muslim.
Potensi bank emas di Indonesia sebenarnya tidak kalah besar. Sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, emas memiliki daya tarik budaya dan religius yang kuat.
Emas sering kali dianggap sebagai aset yang aman, terutama di kalangan masyarakat menengah ke bawah yang kurang percaya pada stabilitas sistem keuangan konvensional.
Riset yang dilakukan Khairul Arifin Lubis dan Donny Abdul Chalid dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada 2020 menemukan bahwa investasi emas terbukti bisa menjadi alat lindung nilai (hedging) terhadap risiko inflasi dan nilai tukar dalam analisis dengan menggunakan metode VECM.
Perbankan Syariah
Data menunjukkan bahwa konsumsi emas di Indonesia terus meningkat, baik untuk perhiasan maupun investasi, menjadikan Indonesia pasar potensial untuk bank emas.
Selain itu, dalam konteks keuangan syariah, bank emas bisa menjadi instrumen baru yang sejalan dengan prinsip ekonomi Islam yang menekankan keadilan dan kepemilikan aset nyata.
Penasihat Center of Sharia Economic Development (CSED) Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Hakam Naja sempat menilai keberadaan bank emas (bullion bank) bisa menjadi pendorong pertumbuhan perbankan syariah.
Load more