Sebagaimana amal disodorkan kepada Allah SWT, Nabi Muhammad SAW ingin dalam keadaan terbaik, yakni berpuasa. Hal itu sebagaimana hadits berikut ini.
تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِى كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلاَّ عَبْدًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ اتْرُكُوا – أَوِ ارْكُوا – هَذَيْنِ حَتَّى يَفِيئَا
Sementara untuk buah pertama disarankan ialah Alpukat. Lebih lanjut, kata dr Zaidul Akbar selain biasakan makan buah ini, juga perlu dibarengi puasa.
“Saya pribadi merasa on fire (bersemangat) ketika saya nggak makan (puasa). Kalau sudah makan biasanya melemah kecepatan otak saya,” katanya dikutip dalam kanal Youtube dr Zaidul Akbar Official, Minggu (29/12).
“Waktu sahur atau berbuka saya makan kurma. Kalau mau tambah lagi dengan lemak, ya, ini salah satunya alpukat,” imbuhnya.
Sebab Alpukat merupakan salah satu sumber lemak yang sangat baik untuk jantung dan otak.
Buah alpukat baiknya dikonsumsi langsung tanpa di-blender agar dapat mengaktifkan fungsi otak melalui proses mengunyah.
Load more