tvOnenews.com - KH Yahya Zainul Ma'arif biasa disapa Buya Yahya menjelaskan pahala shalat tidak diterima oleh Allah SWT jika masih berbuat dosa ini.
Sebagai ulama dan pendakwah, Buya Yahya mengambil penjelasan dari hadis riwayat Rasulullah SAW bahwa perbuatan dosa ini penyebab shalat telah ditolak oleh Allah SWT.
"Memang ada riwayat Nabi yang mengatakannya," ungkap Buya Yahya dalam suatu kajian dinukil tvOnenews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Minggu (29/12/2024).
Bahwasanya shalat telah bersifat wajib sebagaimana ibadah yang sangat ditekankan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya.
Shalat mencakup sejumlah gerakan dan berbagai bacaan yang harus diamalkan umat Muslim, antara lain zikir, tilawah kitabullah, berdiri mengarah kepada Allah SWT, sujud, doa, tasbih, takbir hingga salam.
Dalam agama Islam telah mewajibkan bahwa shalat tidak boleh ditinggalkan sebagaimana termaktub dalam Surat Al Baqarah Ayat 43, Allah SWT berfirman:
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ
Artinya: "Tegakkanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk." (QS. Al Baqarah, 2:43)
Shalat menjadi sarana terbaik memohon ampunan dan meminta pertolongan tercantum dalam Surat Al Baqarah Ayat 45, Allah SWT berfirman:
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
Artinya: "Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya (shalat) itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (QS. Al Baqarah, 2:45)
Namun, ada golongan orang telah rajin mengerjakan shalat hingga menangis tersedu-sedu karena terharu saat berkomunikasi kepada Allah SWT tidak kunjung mendapat pahala.
Padahal shalat merupakan waktu terbaik agar umat manusia khususnya orang mukmin mempertebal pahala selama hidup di dunia.
Pahala shalat akan menjadi pertimbangan sekaligus amalan pertama kali dihisab saat manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar sebagai tempat menuju akhirat.
Perihal ini, Buya Yahya mengungkapkan bahwa penyebab shalat tidak sah dan sulit meraih pahala karena masih diselimuti dua dosa tersebut.
Pengasuh LPD Al Bahjah itu menyampaikan selama seorang mukmin tidak bertaubat atas dua perbuatan dosa besar ini sangat tipis meraih pahala dalam shalatnya.
Dua perbuatan dosa ini, kata dia, telah sengaja menyimpang dan keluar dari syariat hingga mendekati larangan-larang dalam agama Islam.
Ia mengambil kutipan dari hadis riwayat Nabi terkait dosa pertama ini yang dimaksud adalah mengonsumsi minum alkohol dan mabuk.
"Barang siapa yang meminum minuman keras hingga mabuk, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari. Kalau mati, masuk neraka. Kalau taubat, diampuni," terang dia.
Hadis riwayat dari Abu Utsman Kharisman menerangkan penyebab shalat tidak diterima 40 hari karena minuman khamr, Rasulullah SAW bersabda:
لَا يَشْرَبُ الْخَمْرَ رَجُلٌ مِنْ أُمَّتِي فَيَقْبَلُ اللَّهُ مِنْهُ صَلَاةً أَرْبَعِينَ يَوْمًا
Artinya: "Tidaklah seseorang dari umatku minum khamr, kemudian Allah terima shalatnya 40 hari." (HR. an Nasa'i)
Perbuatan dosa kedua, pendakwah karismatik usia 51 tahun ini mengingatkan agar tidak boleh pergi ke dukun atau orang yang mengaku pintar.
"Kalau ada orang yang pergi ke dukun, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari," tukasnya.
Hadis riwayat dari istri Nabi SAW menerangkan shalat tidak diterima 40 hari karena mendatangi peramal atau dukun, seperti ini bunyinya:
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ لا عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً . رواه مسلم
Artinya: Nabi SAW bersabda, "Barang siapa mendatangi tukang ramal lalu ia bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka shAlatnya tidak akan diterima 40 malam." (HR. Muslim)
(kmr/hap)
Load more