“Kalau engkau nasehati orang di depan orang banyak sungguh engkau sedang mempermalukannya, kalau engkau sayang ajak dia bicara luruskan dia,” tandas UAS mengingatkan.
Kata UAS, dalam kerangka Amar Ma'ruf Nahi Munkar begitulah yang islam ajarkan.
“Yang pertama sejak kapan Allah mengangkat dia menjadi pengawas aib orang lain? Mana SK-nya? Seharusnya, telinga saya sehat tapi tidak dipakai untuk mendengarkan nasehat lisan,” ujar UAS.
Maka gunakan apa yang diberikan oleh Allah SWT dengan semestinya.
“Semestinya lisan digunakan basah untuk itu, tapi ternyata lisan basah terus menceritakan anak orang istri orang suami orang menantu orang tetangga orang,” pesan UAS.
“Yang ketiga sejak kapan kita diangkat menjadi hakim untuk memutuskan perkara orang lain kita ini adalah dai yang mengajak orang, kita ini bukan hakim yang menjadi memutuskan perkara orang,” sambungnya.
Jika seorang Muslim tetap melakukan ghibah, maka nanti siap-siap menghadapi ada saat yang paling mengerikan.
Load more