tvOnenews.com - Ustaz Abdul Somad (UAS) mengingatkan bahwa semua yang dimiliki di dunia adalah milik Allah SWT.
Jika tidak menggunakan apa yang telah diberikan Allah SWT dengan sebaik-baiknya maka itu artinya mengundang murkaNya.
“Ketika kita menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya maka kita sedang mengundang murka Allah,” kata UAS dalam program religi tvOne.
Kemudian Ustaz Abdul Somad juga menyarankan, setiap muslim senantiasa menggunakan seluruh tubuhnya untuk beribadah kepada Allah SWT.
“Kita letakkan lidah yang harusnya bertasbih malah untuk bicarakan aib orang lain. Kita letakkan diri kita yang seharusnya untuk ibadah malah digunakan untuk menghakimi orang lain,” pesan UAS.
“Kita letakkan waktu yang untuk berdzikir kepada Allah gunakan waktu untuk membicarakan aib orang lain,” tambahnya.
Sungguh hal tersebut dikatakan UAS sangat mengundang murka Allah.
“Semoga kita semua dapat mendidik diri kita, menjaga diri kita untuk konsisten beribadah kepada Allah SWT, khususnya untuk menahan diri untuk tidak ghibah,” harap UAS.
Dalam ceramah itu, salah satu yang mengundang murka Allah SWT adalah ghibah atau membicarakan hal buruk tentang seseorang.
Ustaz Abdul Somad mengingatkan kepada setiap Muslim untuk menjaga lidahnya agar tidak melakukan ghibah, karena ibarat memakan bangkainya sendiri.
“Janganlah sebagian kamu membicarakan aib orang lain, maukah kamu memakan bangkai saudaramu?” pesan UAS.
“Artinya tidak kelihatan karena kita bicarakan orangnya tidak di depan kita kalau kita mau luruskan orang bicarakan di depan face to face,” sambungnya.
Ustaz Abdul Somad kemudian mengingatkan perkataan Imam Syafi'i yang mengingatkan kita cara untuk menasehati orang lain.
“Kalau engkau nasehati orang di depan orang banyak sungguh engkau sedang mempermalukannya, kalau engkau sayang ajak dia bicara luruskan dia,” tandas UAS mengingatkan.
Kata UAS, dalam kerangka Amar Ma'ruf Nahi Munkar begitulah yang islam ajarkan.
“Yang pertama sejak kapan Allah mengangkat dia menjadi pengawas aib orang lain? Mana SK-nya? Seharusnya, telinga saya sehat tapi tidak dipakai untuk mendengarkan nasehat lisan,” ujar UAS.
Maka gunakan apa yang diberikan oleh Allah SWT dengan semestinya.
“Semestinya lisan digunakan basah untuk itu, tapi ternyata lisan basah terus menceritakan anak orang istri orang suami orang menantu orang tetangga orang,” pesan UAS.
“Yang ketiga sejak kapan kita diangkat menjadi hakim untuk memutuskan perkara orang lain kita ini adalah dai yang mengajak orang, kita ini bukan hakim yang menjadi memutuskan perkara orang,” sambungnya.
Jika seorang Muslim tetap melakukan ghibah, maka nanti siap-siap menghadapi ada saat yang paling mengerikan.
“Yakni ketika amal kita berpindah kepada orang lain dan amal dosa orang lain berpindah kepada kita,” ujarnya.
Pada hari kiamat, kata UAS akan ada orang yang datang menghadap Allah pada hari kiamat yang pahalanya kosong padahal saat di dunia dia rajin ibadah.
“Shalatnya banyak tapi ternyata memakan harta si fulan, shalatnya diambil pahala, pahala puasanya terbang, pahala sedekahnya melayang pahala, shalat malamnya hilang setelah pahalanya habis sementara yang dia ghibah,” kata UAS.
Akan panjang antriannya karena dosa mereka semua diambil.
Inilah yang salah satu golongan yang masuk neraka namun sebenarnya ia menjalankan ibadah semasa hidupnya.
“Panjang antreannya diambil dosa mereka semua lalu dia dimasukkan campakkan dirumuskan ke dalam api neraka,” tandas UAS.
“Inilah orang yang masuk neraka bukan karena zina bukan karena minum khamar bukan karena lgbt bukan karena mabuk tapi karena lisan,” sambungnya.
Maka UAS mengingatkan agar kita semua mendidik diri lebih baik lagi, terlebih karena sebentar lagi akan memasuki Rajab lalu Syaban dan datanglah Ramadhan.
Wallahualam
(put)
Load more